BPS: Beras dan Bensin Penyumbang Terbesar Inflasi September 2023

Liputanindo.id JAKARTA –  Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut beras dan bensin menjadi komoditas penyumbang inflasi secara bulanan (month-to-month/mtm) terbesar pada September 2023 yang mencapai 0,19% dibanding bulan sebelumnya.

“Komoditas penyumbang inflasi secara month-to-month terbesar adalah beras dengan andil inflasi sebesar 0,18%, kemudian bensin dengan andil inflasi sebesar 0,6% sejalan dengan adanya penyesuaian harga BBM non-subsidi,” kata Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam Rilis Perkembangan Indeks Harga Konsumen edisi Oktober 2023 di Jakarta, Senin (2/10/2023).

Baca Juga:
Presiden Jokowi Sebut 15 Daerah dengan Inflasi di Atas Nasional, Berikut Datanya

BPS melaporkan perekonomian Indonesia mengalami inflasi 0,19 persen pada September 2023 Apabila dibanding dengan IHK bulan sebelumnya (month-to-month/mtm).

Cek Artikel:  Kampus Vokasi Kemenperin Terapkan Kurikulum Industri 4.0

Selain kedua komoditas tersebut, kata Amalia, penyumbang inflasi terbesar berikutnya adalah tarif pulsa ponsel, biaya kuliah akademi atau perguruan tinggi, rokok kretek filter, dan daging sapi yang berkontribusi sebesar 0,01 persen terhadap inflasi September.

Sementara secara Grup, makanan, minuman, dan tembakau mencatatkan inflasi sebesar 0,35 persen dan berkontribusi 0,09 persen terhadap inflasi September.

Meski sejumlah komoditas pada Grup makanan, minuman, dan tembakau berkontribusi terhadap inflasi, Tetapi BPS juga mencatat terdapat sejumlah komoditas yang memberikan andil deflasi, di antaranya adalah telur ayam ras, bawang merah, cabai rawit, bawang putih, dan cabai merah.

Amalia menambahkan penyumbang deflasi berikutnya adalah tarif angkutan udara, sejalan dengan situasi low season Demi ini.

Cek Artikel:  IHSG Ditutup Naik Tipis 0,04%

Bila dilihat secara Daerah, kota yang mengalami inflasi tertinggi adalah Tanjung Pandan dengan inflasi sebesar 1,41 persen.

Komoditas penyumbang inflasi kota tersebut adalah ikan segar dengan andil 0,58 persen, beras 0,40 persen, angkutan udara 0,11 persen, kangkung 0,07 persen, dan kacang panjang 0,07 persen.

Kota lainnya yang mencatatkan inflasi tertinggi pada September adalah Sumenep dengan inflasi 0,72 persen, Kota Bima 0,63 persen, Kota Tual 0,61 persen, Kota Kendari 0,38 persen, dan Kotabaru 0,34 persen.

Sedangkan kota yang mengalami deflasi terdalam Merukapan Manokwari dengan deflasi 1,70 persen.(HAP)

 Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut beras dan bensin menjadi komoditas penyumbang inflasi secara bulanan (month-to-month/mtm) terbesar pada September 2023 yang mencapai 0,19% dibanding bulan sebelumnya.

Cek Artikel:  PGN Dukung Percepatan Pemanfaatan Pipa Cisem Tahap II Guna Tumbuhkan Investasi

 

Baca Juga:
Presiden Sebut Dugaan 2024, Pertumbuhan Ekonomi 5,2% dan Inflasi 2,8%

 

Mungkin Anda Menyukai