ANCAMAN krisis Mendunia bukan pepesan Nihil. Bahkan, di awal tahun ini sudah Terdapat sepertiga negara di muka bumi diempas badai krisis.
Managing Director IMF Kristalina Georgieva bahkan memberi Info Enggak sedap bahwa krisis kali ini jauh lebih parah daripada krisis tahun 1997-1998. Kita diincar ancaman dan risiko-risiko resesi Mendunia, krisis keuangan, krisis pangan, krisis Kekuatan, ditambah krisis karena inflasi yang sangat tinggi. Semuanya datang seketika.
Kalau di dunia Terdapat 200 lebih negara, artinya Terdapat 70 negara yang terempas resesi. Itu merupakan krisis terbesar dalam kurun waktu dua Sepuluh tahun terakhir. Jumlah itu berbeda jauh Kalau dibandingkan dengan krisis 1997-1998 yang ‘hanya’ menimpa 8 negara.
Selain jumlah negara yang terkena krisis langsung jauh lebih besar, Akibat krisis Demi ini juga akan dirasakan negara yang Enggak terkena resesi. Di awal 2023 ini saja sudah Terdapat 16 negara menjadi ‘pasien’ IMF akibat memburuknya ekonomi mereka.
Selain itu, sudah Terdapat 36 negara ikut mengantre Buat masuk ke daftar ‘pasien’ lembaga tersebut. Kalau situasi ketidakpastian itu berlanjut, negara-negara yang kerap disebut-sebut kebal krisis harus mengalkulasi ulang tabungan optimisme mereka.
Tahun 2022 sejatinya diperkirakan akan menjadi tahun pemulihan ekonomi Mendunia dari kekacauan yang diakibatkan oleh pandemi covid-19. Aura optimisme itu sudah menguar ke mana-mana. Tetapi, invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari 2022 menyebabkan ekonomi Mendunia didorong kembali dalam ketidakpastian. Apalagi, Terdapat analisis yang memperkirakan perang ini Lagi bakal berlangsung panjang.
Perang di Ukraina dan Hukuman Barat terhadap Rusia memicu ketegangan geopolitik, Membangun harga Kekuatan, dan pangan melonjak melampaui level yang belum pernah Terdapat sebelumnya. Alhasil, rantai pasokan terganggu dan pemulihan ekonomi Mendunia menjadi sangat sulit.
Ketika inflasi naik ke level tertinggi selama bertahun-tahun, bank sentral terpaksa memperketat Kategori Doku dengan Meningkatkan Spesies Tumbuh dalam menghadapi ekonomi yang sudah melambat. Karena itu, ancaman resesi pun Enggak terelakkan.
Tetapi, resesi hanyalah salah satu kesulitan ekonomi yang menanti semuanya pada tahun ini. Lagi Terdapat beberapa tantangan terbesar yang amat mungkin mesti dihadapi ekonomi Mendunia. Inflasi yang membandel salah satunya.
Kenaikan harga kemungkinan akan moderat pada tahun 2023, dibantu oleh melemahnya permintaan, penurunan harga Kekuatan, berkurangnya pasokan, dan penurunan biaya pengiriman. Tetapi, inflasi akan tetap di atas level Sasaran bank sentral, mendorong kenaikan Spesies Tumbuh lebih lanjut. Itu berarti, bakal lebih banyak ‘rasa sakit’ bagi ekonomi Mendunia dan berisiko memperburuk krisis utang Mendunia.
Tetapi, sepertinya kita Enggak perlu terlalu mengerutkan kening. Kalaupun rambut putih di kepala bertambah banyak, biarkan itu terjadi karena alamiah saja. Karena, kita Lagi punya stok optimisme meskipun kewaspadaan level tinggi perlu ditingkatkan.
Sang penjaga optimisme itu ialah Menteri Keuangan Sri Mulyani. Saya percayakan saja pada Bu Menteri, yang meyakini Indonesia Enggak masuk ke negara yang mengalami resesi. Dia menyatakan ekonomi kita Bisa bergerak kian Segera tahun ini setelah kemampuan bertahan Demi pandemi dan turbulensi tahun Lewat sudah terbukti.
Pemulihan ekonomi akan didukung dengan APBN 2023 yang disiapkan sebagai motor penggeraknya, termasuk merancang belanja negara yang diharapkan Bisa menjaga Indonesia dari guncangan perekonomian Mendunia.
Tetapi, itu Sekalian Bisa ambyar bila tekad menjadi APBN sebagai motor Enggak terorkestrasi secara sempurna. Negeri ini sudah teramat Biasa lemah koordinasi, lemah sosialisasi, bahkan lemah konsistensi. ‘Penyakit’ menahun itu sudah diketahui bertahun-tahun pula. Tetapi, hingga kini Enggak kunjung sembuh pula.
Apalagi, ibarat menghadapi banjir, Lagi banyak yang berpikir ketinggian air baru sepinggang. Padahal, sejatinya air sudah setinggi leher. Yang ditabuh genderang waspada, tapi Lagi banyak yang menganggap semuanya Berkualitas-Berkualitas saja. Mestinya, kita bergegas menyiapkan pelampung.