Begini Kata Ahli Soal Keamanan Metode Persalinan Water Birth

Begini Kata Ahli Soal Keamanan Metode Persalinan Water Birth
Ilustrasi water birth.(Dok. Freepik)

TREN persalinan dengan metode water birth atau berendam di dalam air merupakan metode persalinan yang dapat memberikan keuntungan, yaitu pengurangan rasa nyeri selama proses persalinan. Water birth sering digunakan sebagai metode persalinan di berbagai negara di era saat ini. Tetapi, muncul pertanyaan apakah metode persalinan water birth tersebut aman bagi ibu dan bayi.

Menurut penelitian yang dilakukan peneliti University of Cardiff, melahirkan di kolam air tidak meningkatkan risiko komplikasi pada bayi maupun ibunya. Para peneliti meneliti 73.229 catatan dari kehamilan berisiko rendah yang menggunakan kolam air selama persalinan di 26 organisasi NHS di Inggris dan Wales antara tahun 2015 dan 2022.

Analisis ini melihat tingkat robekan parah yang dialami oleh para wanita yang melahirkan, di samping jumlah bayi yang membutuhkan antibiotik atau bantuan untuk bernapas di bangsal neonatal dan jumlah bayi yang meninggal saat lahir. Hasilnya, kelahiran di dalam air memberikan risiko terhadap bayi dan ibu lebih rendah dibandingkan dengan kelahiran di luar air.

Cek Artikel:  Imunisasi Polio Dapat Diberikan kepada Anak Penyandang Autisme

Baca juga : Pernah Melahirkan dengan Kebiasaanl dan Caesar, Ini Pengalaman Zivanna Letisha

Kelahiran berendam dalam air mencapai sekitar 9% dari hampir 600.000 kelahiran di NHS setiap tahunnya. Di bawah pedoman klinis, semua ibu hamil ditawari water birth sebagai pilihan untuk melahirkan.

Dilansir dari The Guardian, profesor kebidanan klinis di Universitas Cardiff Julia Sanders yang memimpin penelitian ini mengatakan, water birth merupakan alternatif yang aman untuk persalinan. “Di Inggris, sekitar 60.000 wanita per tahun menggunakan kolam kelahiran atau bak mandi untuk menghilangkan rasa sakit saat melahirkan, namun beberapa bidan dan dokter khawatir bahwa water birth dapat membawa risiko tambahan,” katanya.

“Terdapat laporan bahwa bayi dapat menjadi sakit parah atau bahkan meninggal setelah melahirkan di dalam air, dan bahwa para ibu cenderung mengalami robekan yang parah atau kehilangan banyak darah. Kami ingin memastikan water birth dengan bidan NHS sama amannya dengan melahirkan di luar air bagi ibu dan bayinya dengan risiko komplikasi yang rendah.”

Cek Artikel:  Tips Ika Natassa untuk Penulis Pemula yang Karyanya Mau Dialihwahanakan, Apa Saja

Baca juga : Waspada, Kenali Tanda Bahaya dan Persiapan Persalinan Ibu Hamil

Sementara itu, profesor emeritus kesehatan wanita di Birmingham Clinical Trials Unit Peter Brocklehurst mengatakan 10% wanita menggunakan perendaman dalam air sebagai pereda nyeri saat persalinan. Hasil penelitian ini akan berimplikasi pada ribuan wanita setiap tahunnya di Inggris dan lebih banyak lagi di seluruh dunia, di mana perendaman dalam air saat persalinan merupakan hal yang umum dilakukan.

Konsultan neonatologi di Chelsea and Westminster NHS Foundation Trust London, Chris Gale menambahkan memang ada kekhawatiran tentang persalinan water birth. Penelitian yang dilakukan University of Cardiff menunjukkan persalinan dengan berendam dalam air tak meningkat risiko kesehatan bagi bayi dan ibu.

Cek Artikel:  Ini Khasiat Ramuan Madura untuk Kesehatan Perempuan dan Vitalitas

“Banyak dokter anak dan ahli neonatologi khawatir bahwa kelahiran di dalam air dapat membawa risiko ekstra bagi bayi, tetapi penelitian ini menemukan bukti yang meyakinkan bahwa untuk wanita dengan kehamilan tanpa komplikasi, hal ini tidak terjadi,” katanya.

(Z-9)

Mungkin Anda Menyukai