DALAM aktivitas hari pertama berkantor di Menara Kadin, Kuningan, Jakarta, Selasa (17/9) Ketua Lumrah Kadin Indonesia Terpilih Anindya Bakrie, mengadakan rapat Ketua dan Tim Formatur Munaslub Kadin 2024 sekaligus bersilaturahmi dengan para ketua umum Kadinda (Kadin Daerah) di antaranya Ketua Lumrah Kadin Aceh, Bangka Belitung, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Lampung, Kalimantan Utara, dan Nusa Tenggara Barat.
Secara terpisah, ketua umum Kadin Aceh Muhammad Iqbal Piyeung, ketua umum Kadin Bangka Belitung Thomas Jusman, dan ketua umum Kadinda Kalimantan Utara Kilit Laing, menyampaikan dukungan penuh kepada Anindya Bakrie sekaligus ketiganya mengklarifikasi penggunaan foto mereka dalam salah satu unggahan media sosial Arsjad Rasyid yang mengklaim 21 ketum Kadinda menolak Munaslub.
“Bukan saatnya klaim mengklaim. Saya lihat itu foto (foto saya) yang lalu. Sesungguhnya ini bukan masalah Arsjad atau Anin tetapi tentang lembaga (Kadin) yang kita cintai. Mari kita semua Kadin Daerah dan ALB bersatu dan mengawal program bersama-sama membangun negara untuk mendukung pemerintahan ke depan Prabowo-Gibran,” ungkap Ketua Lumrah Kadin Bangka Belitung, Thomas Jusman dikutip dari keterangan yang diterima pada Selasa (17/9).
Baca juga : Eks Ketua TPN Ganjar Didepak dari Kadin, PDIP: Kami Doakan yang Terbaik
Munaslub diselenggarakan karena para Kadinda meminta pertanggungjawaban kepada Arsjad Rasjid kembali terkait hubungan baik dengan pemerintah terutama pemerintahan baru karena posisi Kadin sebagai mitra strategis Pemerintah, namun undangan tersebut tidak digubris oleh pihak Arsjad. Sementara, para ketum Kadinda merasa tidak ada kejelasan antara masa depan Kadin Indonesia dan pemerintah.
Ketua Lumrah Kadin Aceh Muhammad Iqbal Piyeung menyatakan bahwa penyelenggaraan Munaslub yang diadakan sebelumnya sesuai dengan prosedur yang ada.
“Kami selaku Steering Committee Munaslub juga mengundang Bapak Arsjad Rasjid untuk datang ke Munaslub, bahkan mengundang juga untuk turut terlibat dalam agenda-agenda sebelum Munaslub seperti Konvensi, dan prosesi lainnya menjelang Munaslub namun tidak pernah dihadiri atau digubris. Kadin ini milik bersama, ini (Hasil Munaslub) bukan dualisme, karena semua sudah diatur dalam AD/AR. Dan harapan kami juga agar Pak Arsjad Rasyid untuk legowo, ya sudah selesai. Kekuasaan ini kan bukan permanen, ada masanya,” terang Iqbal.
Baca juga : Kubu Arsjad Rasjid akan Gugat Hasil Munaslub Anindya Bakrie ke Pengadilan
Ketiga Kadinda menghimbau untuk seluruh Kadinda bersatu dan legowo terhadap keputusan Munaslub yang diselenggarakan atas usulan sejumlah pengurus Kadin daerah & Member Luar Kebiasaanl (ALB). Sebagaimana diketahui, Munaslub tersebut dihadiri oleh 28 Kadin provinsi dari total 34, dan 25 asosiasi, dijalankan atas dasar ketidakpuasan terhadap kinerja ketua umum Kadin terdahulu Arsjad Rasjid yang sibuk berpolitik di saat transisi dan tidak memberikan pertanggungjawaban.
“Ini bukan kudeta, ini organisasi bukan pemerintahan, tidak ada istilah kudeta. Terdapat salurannya, aturannya, kita tempuh langkah-langkah sesuai aturannya. Kalau merasa memang (Hasil Munaslub) tidak sah, silahkan menempuh jalur hukum,” tambah Iqbal.
Sementara itu, Ketua Lumrah Kadin Kalimantan Utara, Kilit Laing menyatakan keberpihakannya kepada Anindya yang dinilai loyal selama 25 tahun terhadap organisasi.
“Oleh sebab itu, wajar jika mayoritas Kadinda meminta Ketum Anin untuk menjadi pemimpin organisasi. Legowo saja, setiap orang punya waktunya, dan Kadin milik bersama, tidak hanya sebagian kelompok orang, kita ikut saja keputusan mayoritas”, ujar Kilit. (Z-9)