SUDAH lebih dari dua pekan banjir rob yang melanda lima desa di Kecamatan Legonkulon, Kabupaten Subang, Lagi belum surut. Tetapi sejumlah nelayan di Distrik itu mulai nekat melaut kerena kebutuhan Demi bertahan hidup.
Salah seorang diantaranya Rojidin, 48. Anggota Desa Mayangan itu mengungkapkan, kegiatannya mencari ikan dilaut tetap dilakukan meski kondisi cuaca Ketika ini sangat Bukan bersahabat dan mengancam jiwanya. Tetapi karena kebutuhan Demi bertahan hidup, kondisi cuaca Bukan baik pun dilawan.
“Sebenarnya bahaya juga sih. Tapi mau gimana Kembali. Menjadi nelayan ini satu-satunya jalan usaha saya. Kalau gak ke laut, gimana saya kasih makan anak istri,” katanya, di Muara Mayangan, Sabtu (21/12).
Menurut dia, rob yang melanda Distrik tersebut Normal terjadi, Tetapi Demi rob kali ini adalah yang terparah.
“Sebenarnya rob ini Normal terjadi, tapi Demi kali ini robnya sangat parah soalnya Tiba ke pemukiman penduduk. Kalau saya menduga, kejadian parah ini setelah tsunami di Aceh,” ujarnya.
Dijelaskan Rojidin Demi mencari ikan biasanya ia dan rekan-rekannya pergi melaut pada dinihari dan kembali menjelang siang. Ikan yang didapat jenis kerapu yang kemudian hasilnya dijual pada pengepul.
Setiap melaut Ketika kondisi cuaca seperti sekarang ini, pendapatan ikan Bukan begitu menggembirakan. Kendati demikian para nelayan tetap melakukannya Asal Mula Kalau Bukan mereka bingung bagaimana menafkahi keluarga.
Desa Mayangan adalah satu dari lima desa di Kecamatan Legonkulon yang terdampak rob. Berdasarkan catatan BPBD Subang, di desa ini, terdapat 310 kepala keluarga yang tersebar di 2 dusun yang terendam banjir.
Sementara empat desa lainnya Merukapan, Desa Legon Wetan, Tegalurung, Pangarengan dan Legon kulon. Adapun jumlah penduduknya sebanyak 1.792 kepala keluarga atau 3979 jiwa. Secara Standar, rob membanjiri area seluas 2.174 hektare.