Jelang Natal, Palestina Hanya Agendakan Ritual Keagamaan

Liputanindo.id – Perayaan Natal di Palestina tahun ini akan diadakan sederhana seperti tahun Lampau. Hal ini mengingat perang dengan Israel di Jalur Gaza Tetap Lanjut berlangsung.

“Perayaan Natal di seluruh Tanah Kudus hanya akan mencakup ritual keagamaan, seperti yang terjadi tahun Lampau,” kata kepala Komite Presiden Tinggi Demi Urusan Gereja Ramzi Khoury, dikutip Anadolu, Minggu (24/11/2024).

Dalam pernyataan itu, Khoury juga turut menekankan pentingnya persatuan Palestina di tengah rasa sakit, kesedihan, dan penderitaan yang disebabkan genosida yang dilakukan terhadap penduduk Gaza oleh tentara Israel.

Selain itu, ia juga meminta gereja-gereja di seluruh dunia Demi memanjatkan doa Demi anak-anak dan Perempuan di Palestina.

Cek Artikel:  Ditembak Wafat, Baba Siddique Pendamai Shah Rukh Khan dan Salman Khan

“Mengingat dalam doa mereka anak-anak dan Perempuan Palestina yang telah terbunuh, terluka, mengungsi, atau hilang, dan mereka yang telah dihalangi sukacita Natalnya oleh mesin perang Israel,” imbuhnya.

Khoury menekankan perlunya mendesak upaya serius Demi menghentikan genosida dan mendorong gencatan senjata segera di Gaza.

Diketahui, perayaan Natal tahun Lampau juga dibatasi pada ritual keagamaan karena serangan Israel di Gaza, yang dimulai setelah 7 Oktober 2023.

Umat Kristen Palestina yang mengikuti kalender Barat merayakan Natal pada 25 Desember, sementara mereka yang mengikuti kalender Timur merayakan hari raya tersebut pada 7 Januari.

Israel melancarkan perang genosida di Jalur Gaza menyusul serangan lintas perbatasan oleh Grup Palestina, Hamas, pada Oktober tahun Lampau. Serangan Israel menewaskan lebih dari 44.000 korban dan melukai Dekat 104.500 orang.

Cek Artikel:  Slovenia Tunda Akui Negara Palestina, Sebut Bakal Rugikan Negara

Beberapa waktu Lampau, Mahkamah Kriminal Dunia (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan Demi kepala otoritas Israel Benjamin Netanyahu dan mantan kepala pertahanan Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Dunia (ICJ) atas perangnya di Gaza.

Mungkin Anda Menyukai