Industri Logam Nagara di Kalsel Tetap Eksis

Industri Logam Nagara di Kalsel Tetap Eksis
Pegawai industri logam menunjukkan produk buatannya.(MI/Denny Susanto)

EVENT Borneo Economic Community yang digelar Kadin Indonesia dan Program Percepatan UMKM Berorientasi Ekspor Borneo (Pamor Borneo) 2024 di Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel) beberapa waktu Lampau menyisakan banyak hal menarik. Salah satunya keikutsertaan para pelaku industri besi dan logam tradisional asal Hulu Sungai Selatan dalam pameran produk UMKM terbesar di Kalsel itu.

Kalau di Jawa Timur Terdapat industri besi dan logam Ngingas-Sidoarjo maka Kalsel juga Mempunyai industri besi dan logam Nagara (Daha) di Hulu Sungai Selatan. Keberadaan industri besi dan logam tradisional ini bahkan sudah Terdapat sejak jaman Kesultanan Banjar.

Bahkan Terdapat anekdot yang cukup terkenal di tengah masyarakat Kalsel, bahwa kapal perang dan pesawat tempur Belanda Dapat berubah menjadi sendok dan garpu Kalau melintas Kawasan Nagara. Masyarakat nagara memang dikenal sebagai pandai besi.

Cek Artikel:  Detik-detik Pasar Comboran Kota Malang Terbakar

Baca juga : Kerugian Bencana Sosial di Kalsel Dekat Rp100 Miliar

Nagara dikenal sebagai pusat pengolahan berbagai Jenis bahan logam seperti peralatan pertanian, kapal, peralatan rumah tangga serta pembuatan senjata. Produk logam asal nagara ini bahkan merambah mancanegara, berupa aneka perlengkapan memasak seperti panci, wajan, sendok, cangkir, pisau dan lainnya.

Terdapat juga parang (mandau), alat sadap karet dan dudus sawit yang banyak dipesan Buat keperluan perkebunan di Malaysia dan Brunei Darussalam. Selain itu produk yang banyak pesanannya adalah baling-baling kapal.

“Hingga kini industri kerajinan besi dan logam di nagara tetap eksis, meski Enggak seramai jaman kejayaan dulu. Kendala bahan baku dan pemasaran juga dihadapi para perajin (pandai),” ungkap Madan, seorang pandai besi dari Daha Utara. Madan sendiri merupakan generasi ketiga dari keluarga pandai besi.

Cek Artikel:  Viral Mahasiswa Unismuh di Makassar Rusak Kampusnya Sendiri

Baca juga : Indonesia Butuh Sosok Pemersatu seperti Soekarno

Nagara atau sering disebut Daha sebuah Kawasan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan yang terdiri tiga kecamatan Yakni Daha Selatan, Daha Utara dan Daha Barat. Kawasan ini didominasi rawa-rawa dan sungai dan mayoritas dihuni Bangsa Banjar (Batang Banyu).

Nagara dulunya adalah ibukota Kalimantan Selatan bernama Kerajaan Nagara Daha penerus Kerajaan Negara Dipa (Amuntai). Dalam perkembangannya Nagara menjadi bagian dari Kabupaten Hulu Sungai Selatan (Kandangan). Di jaman Kesultanan Banjar dan masa penjajahan produksi senjata dari nagara banyak digunakan dalam perjuangan melawan penjajah.

Mirni Dhea Kinshasa, pejabat Dinas Tenaga Kerja, Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian, Hulu Sungai Selatan mengatakan produk IKM besi dan logam Nagara menghadapi pesaing produk logam Tiongkok dan Pulau Jawa. “Pemkab Maju berupaya memajukan industri besi dan logam Nagara agar dapat berkembang mengikuti perkembangan Era,” tuturnya.

Cek Artikel:  Anggarannya Ditambah, Kemenkominfo Bakal Promosi Habis-habisan Program Makan Gratis 2025

Baca juga : Polda Kalsel Dukung Gerakan Penghijauan

Masalah lain yang dihadapi industri besi dan logam tradisional Nagara adalah belum adanya standarisasi produk SNI. (N-2)

 

 

Mungkin Anda Menyukai