Ancaman Shin Tae-yong

TUNTUTAN agar petinggi PSSI mundur sebagai bentuk pertanggungjawaban atas Tragedi Kanjuruhan belum juga menunjukkan tanda-tanda maju. Bahkan, Terdapat tokoh Krusial yang Bukan diminta mundur, tetapi akan mundur Kalau yang dituntut mundur akhirnya mundur.

Yang dituntut mundur utamanya ialah Mochamad Iriawan alias Iwan Bule. Dia orang nomor satu di PSSI, orang yang paling bertanggung jawab atas Bagus-buruknya sepak bola di negeri ini. Petisi di change.org yang menuntut dia meletakkan jabatan diteken puluhan ribu orang. Tagar #IwanBuleOut pun nangkring sebagai trending topic.

Yang tak diminta mundur, tetapi akan mundur Kalau Iwan Bule mundur ialah Shin Tae-yong. Dia Instruktur kesebelasan nasional dan tim Grup umur Indonesia.

Shin sama sekali tak Terdapat kaitannya dengan Tragedi Kanjuruhan. Dia tak punya tanggung jawab dalam bentuk apa pun atas petaka sepak bola nan memilukan itu. Tetapi, dia malah mengaitkan diri. Dia nyemplung ke pusaran persoalan dengan berada di sisi Iwan Bule.

Di akun Instragram-nya, Shin terang-terangan berujar akan mengundurkan diri kalau Iwan Bule mundur. Baginya, Iwan Bule yang mendatangkan dirinya ke Indonesia pada 2019 sangat mencintai sepak bola Indonesia dan memberikan dukungan penuh agar sepak bola berkembang.

“Menurut saya, Kalau Ketua Lazim PSSI harus bertanggung jawab atas Sekalian yang terjadi dan mengundurkan diri, saya pun harus mengundurkan diri. Karena saya pikir Kalau terdapat kesalahan dari rekan kerja yang bekerja Serempak sebagai 1 tim, saya juga Mempunyai kesalahan yang sama,” tulisnya.

Cek Artikel:  Cemburu pada Singapura

Sikap Shin mengejutkan. Media Korsel Tiba terkaget-kaget. Tak Terdapat yang menyangka dia berpendirian seperti itu. Banyak yang kontra, maka bergaunglah tagar #STYOut. Terdapat juga yang pro, maka menggemalah tagar #STYSTAY.

Shin kiranya Mau unjuk diri sebagai sosok setia Sahabat. Dia punya solidaritas tinggi ketika Sahabat sedang diimpit persoalan. Itu sikap yang Bagus, sangat Bagus. Itu sikap yang langka di tengah tabiat Kolega makan Kolega, Sahabat menjerumuskan Sahabat.

Tetapi, Bagus belum tentu Betul. Akan mundur Kalau Iwan Bule mundur Dapat diartikan Shin tak setuju bosnya itu didesak mundur. Akan mundur Kalau Iwan Bule mundur dapat dipersepsikan bahwa dia punya persepsi ketua Lazim PSSI tak mesti memikul seluruh tanggung jawab Tragedi Kanjuruhan.

Shin orang Korea Selatan, salah satu negara yang Tetap menjunjung tinggi kehormatan. Mereka punya tradisi changpi.

Berbagai literasi menjelaskan, changpi ialah ajaran Konfuasianisme yang diadopsi dari Tiongkok. Ia kemudian dikembangkan dan ditinggalkan sebagai warisan berharga oleh Dinasti Goryeo, Baekje, Silla, hingga Joseon. Selain Korsel, tradisi serupa mengakar di negara Asia Timur lainnya, seperti Tiongkok dan Jepang.

Cek Artikel:  Inkonsistensi Jokowi

Dalam tradisi changpi, malu ialah fondasi moralitas. Karena itu, menjadi hal yang lumrah ketika pejabat di ‘Negeri Ginseng’ mengundurkan diri karena gagal menunaikan tugas, terlibat skandal, atau tatkala terjadi persoalan besar. Tak Acuh kendati dia tak terkait langsung dengan persoalan itu.

Saya Serius Shin belum lupa akan tragedi tenggelamnya feri yang mengangkut 476 penumpang, mayoritas pelajar, dari Incheon menuju Pulau Jeju pada 16 April 2014. Tragedi yang merenggut 187 nyawa, tragedi yang menguras air mata bangsa Korea, tragedi yang kemudian melatari Perdana Menteri Korsel Begitu itu, Chung Hon-won, undur diri.

Meski karamnya feri secara teknis urusan kapten kapal, kru, dan otoritas terkait, Chung Hong-won enggan berkelit dari tanggung jawab. Rasa malu dan penghormatan kepada korban, dia ambil tanggung jawab itu.

Kata Chun Hong-won, ”Tangisan keluarga dari orang-orang yang meninggal menghantui saya setiap malam.” Dia malu melemparkan kesalahan kepada orang lain. Dia memilih menghukum dirinya sendiri. Itulah tradisi changpi, itulah shame culture.

Dalam kasus Kanjuruhan, posisi Iwan Bule mirip-mirip Chung Hong-won. Secara teknis, tragedi itu urusan PT Perserikatan Indonesia Baru, panpel pertandingan Arema, broadcaster, dan aparat keamanan. Tetapi, sebagai ketua Lazim PSSI, Iwan Bule punya tanggung jawab etik, moral, juga struktural. Soal apakah tanggung jawab itu diambil atau dilemparkan ke orang lain, tergantung pada yang bersangkutan.

Cek Artikel:  Geledah Gedung Mahkamah Mulia

Sebagai Instruktur, Shin Tae-yong bolehlah kita apresiasi. Meski belum Terdapat prestasi puncak, dia Pandai Membikin tim Indonesia menjanjikan. Timnas dan tim U-20, misalnya, dia antarkan ke Piala Asia 2023 dengan permainan yang lebih gacor, lebih modern, lebih meyakinkan. Lewat, posisi Indonesia di peringkat FIFA dia kerek 20 tingkat dari urutan 175 ke 155.

Shin sukses mengkreasi tim menjadi kumpulan para petarung, pekerja keras, serta punya semangat dan tanggung jawab Demi menjadi pemenang. Itulah etos dan Kepribadian bangsa Korea yang diterapkan di skuad Garuda.

Harus diakui pula, sukses awal yang dihadirkan Shin ialah sukses Iwan Bule. Akan tetapi, Kepribadian Korea semestinya juga diadopsi dalam pengelolaan sepak bola secara keseluruhan. Tak Hanya di tim.

Sebagai kolega, sikap Shin Tae-yong terhadap Iwan Bule Bagus, tetapi keliru. Mengancam mundur Kalau Iwan Bule mundur kiranya tak elok dilontarkan. Dia seolah tak rela Iwan mengundurkan diri. Atau jangan-jangan karena sudah cukup Pelan berpijak di bumi Indonesia dia lupa akan budaya bangsanya sendiri, changpi?

Mungkin Anda Menyukai