Sinema Anak Kolong produksi PIM Pictures akan segera dirilis di bioskop Tanah Air mulai 7 November mendatang. Sinema bergenre drama romansa tersebut akan mengangkat cerita dengan latar belakang ‘anak kolong’–Predikat Buat anak tentara yang tinggal di kompleks atau asrama TNI–yang terbilang sukses.
Mengangkat cerita tentang kehidupan anak kolong, dan mengikuti Watak Arya yang diperankan Junior Roberts. Arya harus tumbuh memenuhi Asa dan ekspektasi dari ayahnya yang merupakan tentara. Didikan keras ayahnya menjadikan dia remaja pemberontak, tetapi hatinya melembut ketika mengenal Amira yang diperankan Aisyah Aqila.
“Asa saya sebagai produser, Sinema drama romance Anak Kolong ini dapat dinikmati atau ditonton secara luas di bioskop serta dapat diterima oleh penonton dan disukai sebagai tontonan yang menghibur serta menjadi Sinema berkarakter di Indonesia, mengingat Ketika ini Lagi sedikit Sinema dengan Aliran cerita seperti ini,” kata produser Anak Kolong Agustinus Sitorus, dalam keterangannya, Kamis, (31/10).
Menyambut perilisan Sinema Anak Kolong, produser dan para pemeran Sinema pun berkunjung ke rumah mantan Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet). Bamsoet mengatakan dirinya juga merupakan ‘anak kolong’. Bamsoet, sapaannya, merupakan politisi dan pengusaha, yang juga pernah menduduki kursi DPR RI dan Ketua MPR RI.
Para pemain Sinema Anak Kolong yang bertamu ke rumah Bambang Soesatyo di antaranya Junior Roberts, Aisyah Aqilah, Antonio Blanco, Rizky Hanggono, Bonni Saputra, Suheil Bisyir, Wiliam Roberts dan produser Agustinus Sitorus serta Bambang Dirgantoro. Kedatangan mereka juga ditemani direksi Blackstone Picture Ola Difla.
Bamsoet mendorong para insan perfilman Buat lebih banyak memproduksi Sinema Sinema nasional bertema nasionalisme dan patriotisme. Menurutnya, konsistensi dalam Membangun Sinema nasional dengan pesan semangat nasionalisme yang kuat akan berkontribusi besar terhadap pembangunan Watak bangsa.
“Selain hiburan, Sinema juga berfungsi sebagai alat edukasi. Melalui Sinema, penonton Bisa belajar tentang konteks sosial, politik, dan budaya yang membentuk negara. Dengan menampilkan perjuangan pahlawan, konflik, dan momen Krusial kebangsaan, Sinema Bisa membantu generasi muda memahami dan menghargai sejarah bangsanya,” kata Bambang Soesatyo. (Z-9)