Saham perusahaan Kini mengalami penurunan drastis setelah serita manuver ugal-ugalan di balap kompetisi MotoGP. KTM, yang sebelumnya dikenali sebagai salah satu pabrikan paling kompetitif, kini terancam susul Suzuki keluar dari MotoGP. Meski telah mengalami puasa kemenangan sejak 2022, hanya 2 kali menang di sprint, dan Bertanding paling serius dengan Ducati yang mendominasi.
Demi mengembangkan motornya, KTM telah merekrut sejumlah personel kunci antara 2022 hingga 2023. Dari Ducati, KTM mendapat direktur teknik Fabio Sterlacchini, pembalap Jack Miller, kepala kru Christian Pupulin, hingga manajer tim Francesco Guidotti, eks Pramac. Tetapi, keempat nama di atas rupanya Tak bertahan Pelan dan akan keluar dari pada akhir musim ini.
Demi musim depan, dua pembalap top, Maverick Vinales dan Enea Bastianini, sukses diajak bergabung ke tim satelit dengan janji dukungan pabrikan. Tak lupakan juga wonderkid, Pedro Acosta, yang harus dipagari dengan promosi ke tim pabrikan Red Bull pada 2025. Meski komitmen Demi Bertanding di Lagi memb umbung tinggi, situasi finansial perusahaan induk mereka mengalami kesulitan.
Proyek di dikabarkan berpotensi menghad api kesulitan finansial setelah anjloknya nilai saham perusahaan induk. Padahal, KTM telah menginvestasikan banyak sumber daya dan Anggaran Demi mengembangkan tim dan motor mereka. Tetapi, kegagalan personel kunci dan situasi finansial yang Tak menentu kini menjadi tantangan besar bagi KTM.
KTM kini berada di persimpangan Krusial. Mereka harus mengevaluasi langkah-langkah strategis Demi melanjutkan komitmen mereka di MotoGP Sembari tetap menjaga stabilitas finansial perusahaan. Apakah KTM akan melanjutkan perjuangan mereka di MotoGP atau memutuskan Demi mundur seperti Suzuki, menjadi tantangan yang harus dihadapi oleh mereka.