SETELAH sukses di musim perdananya tahun lalu, Porsche Sprint Challenge Indonesia akan segera memulai musim keduanya pada Agustus mendatang. Ajang yang merupakan satu-satunya seri Porsche one-make di Indonesia ini akan kembali digelar di Sirkuit Global Pertamina Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat.
CEO Superstars Motorsport dan pemegang lisensi Porsche Sprint Challenge Indonesia Bagoes Hermanto menyebut balapan kali ini akan lebih menarik dengan menghadirkan tiga kelas. Yakni kelas profesional, kelas pro–am (professional–amateur), dan amateur.
“Mudah-mudahan Season Kedua kita bisa mulai pada Agustus mendatang. Terdiri dari 4 race weekend. Eksis di bulan Agustus, Oktober, November, dan Desember 2024,” ungkapnya dalam sebuah sesi talkshow di booth Porsche di GIIAS 2024, Jumat (26/7).
Baca juga : Porsche Sprint Challenge Indonesia 2023, Rizqy Motorsport Raih Podium Endurance Race
Bagoes juga mengatakan, Porsche Sprint Challenge Indonesia 2024 akan semakin menarik dengan penambahan jumlah peserta, hingga penggunaan dua tipe mobil, yakni Porsche GT3 Cup dan GT4 Clubsport.
Ia mengapresiasi kesuseksesan season pertama. “Menjadi sejarah pertama kalinya Sirkuit Mandalika digunakan untuk balap mobil. Season pertama telah berlangsung cukup sukses, ada 10 mobil Porsche GT3 992, tipe yang paling terakhir,” ujarnya.
Bagoes berharap Porsche Sprint Challenge Indonesia bisa menjadi platform balap yang paling bergengsi dengan menggunakan tipe mobil dan teknologi yang paling terdepan. “Kita juga ingin dari platform Porsche Sprint Challenge Indonesia ini melahirkan pembalap muda. Daffa (Boediharjo, tim Rizqy Motorsport) salah satunya, usianya masih sangat muda, 16 tahun (saat season pertama),” ujarnya.
Baca juga : Porsche Sprint Challenge Indonesia 2023 Disambut Antusias
Daffa Boediharjo, 17, menjadi pembalap termuda di Porsche Sprint Challenge Indonesia. Dia mengikuti segmen Endurance Race dan menjadi pemenang putaran pertama musim lalu.
Pada kesempatan yang sama, Daffa menceritakan pengalamannya di season pertama Porsche Sprint Challenge Indonesia. “Tikungan Pertamina paling menantang. Apalagi kalau Porsche braking-nya keras, jadi spot braking-nya harus pas, apalagi kalau ban makin habis,” ujarnya.
Buat musim kedua, Daffa mengaku fokus untuk meningkatkan kondisi fisik. “Buat season 2 fitness-nya coba diperbanyak biar makin kuat dan gak cepat capek. Agar bisa mengejar lawan atau malah menjauh dari lawan-lawan,” pungkasnya. (S-1)