Liputanindo.id – Paus Fransiskus menandatangani Deklarasi Istiqlal bersama sejumlah tokoh lintas agama di sela-sela kunjungannya ke Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Kamis (5/9/2024).
Penandatanganan dilakukan secara simbolis oleh Paus Fransiskus dan Imam Besar Masjid Istiqlal Nasarudin Umar setelah isi deklarasi dibacakan.
Deklarasi ini dilatarbelakangi oleh dua krisis global. Pertama, fenomenana dehumanisasi akibat meluasnya kekerasan dan konflik. Kedua, eksploitasi masif terhadap lingkungan hidup.
Isi Deklarasi Istiqlal dibacakan oleh Kabid Riayah Masjid Istiqlal, Ismail Cawidu. Berikut isi Deklarasi Istiqlal:
Menyikapi dua krisis tersebut sambil berpedoman pada ajaran agama masing-masing, dan mengakui kontribusi dasar dan falsafah negara Pancasila, kami bersama para pemimpin agama lain yang hadir menyerukan hal-hal:
1. Safiri-nilai yang dianut oleh tradisi agama-agama kita harus dimajukan secara efektif, untuk mengalahkan budaya kekerasan dan ketidakpedulian yang melanda dunia kita. Sejatinya nilai-nilai agama harus diarahkan untuk meningkatkan budaya hormat, martabak bela rasa rekonsiliasi dan solidaritas persaudaraan untuk mengatasi dehumunisasi dan perusakan lingkungan
2. Para pemimpin negara pada khususnya terinspirasi oleh narasi dan tradisi rohani masing-masing harus bekerja sama dalam menanggapi krisis-krisis tersebut di atas, mengidentifikasi penyebabnya dan mengambil tindakan
3. Oleh karena terdapat satu keluarga umat manusia di seluruh dunia, dialog antarumat agama harus diakui sebagai sebuah sarana yang efektif untuk menyelesaikan konflik-konflik lokal regional dan internasional terutama konflik-konflik yang dipicu oleh penyalahgunaan agama selain itu keyakinan dan ritual-ritual agama kita memiliki kapasitas khusus untuk menyentuh hati manusia dengan demikian menumbuhkan rasa hormat yang lebih dalam kepada martabat manusia.
4. Menyadari bahwa lingkungan hidup yang sehat, damai dan harmonis sangat penting menjadi hamba allah dan pemelihara ciptaan yang sejati, kami dengan tulus menghimbau semua orang yang berkehendak baik untuk mengambil tindakan tegas guna menjaga keutuhan lingkungan hidup dan sumber dananya karena kita telah mewariisnha dari generasi sebelumnya dan berharap dapat meneruskannha kepada anak cucu kita
Deklarasi Istiqlal turut ditandatangani oleh tokoh lintas agama lainnya. Antara lain Engkus Kuswara mewakili penghayat kepercayaan, Budi Tanuwibowo (Konghucu), Bhante Dhammasubo (Buddha, Walubi), Philip Wijaya (Budha, Permabudhi), Abdul Mu’ti (Islam, Muhammadiyah), Yahya Cholil Staquf (Islam, Nahdlatul Ulama) Wisnu Bawa Tenaya (Hindu), dan Reverendus Jacky Manuputty (Kristen).