KAESANG Pangarep jadi perbincangan setelah menjadi Ketua Standar Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Langkah yang ia ambil tak hanya memengaruhi partai tersebut. Keputusan pria yang pernah belajar di Singapura itu bakal memantik kaum muda agar lebih berani dan mengenal dunia politik.
Baca juga: Narasi Nihil Kepemimpinan Pemuda dalam Politik Indonesia Kontemporer
Kaesang seperti role model perpolitikan bagi pemuda. Lepas dari bayang sang ayah, Presiden Joko Widodo, suami Erina Sugono itu dengan mudah merangkul pemuda, apalagi dengan partai yang mengusung anak muda.
Buktinya, pria asal Solo itu masuk ke komunitas stand up comedy atau dunia hiburan.
Melalui chanel YouTube-nya, Kaesang Pangarep by GK Hebat dengan jumlah subscraber 2 juta lebih, ia berhasil dengan halus memasukkan unsur politik dalam podcast komedi itu. Di sini Kaesang cerdas merangkai jaring politik. Bahkan dalam beberapa sesi podcast ia berhasil mengundang tokoh-tokoh politik yang saat ini menjadi capres dan cawapres.
Bagi anak muda, politik yang mempertontonkan sisi adu bacot atau saling hina bisa membosankan, bahkan bisa bikin antipati. Sebagai pengingat, banyak kaum muda dinilai apatis, bahkan kurang peduli, jika mendengar bidang yang bersentuhan dengan politik.
Di sini lagi-lagi Kaesang secara rapi berhasil menampilkan dunia politik yang santai, jauh dari unsur kaku, apalagi perang urat syaraf. Ia dinilai pintar memanfaatkan peluang dunia digital saat ini, terutama sektor hiburan, yang diikuti anak muda.
Hal itu dapat dilihat dari ia kedekatannya dengan selebritas terkenal, seperti Raffi Ahmad, yang memiliki jutaan pengikut. Meski begitu Kaesang tetap santun kepada politisi senior. Itu mencerminkan bahwa ia memegang teguh adat atau budaya.
Di sejumlah podcastnya yang mendatangkan tamu politisi, ia tetap membatasi jokes atau leluconnya. Tetapi, jika ditelisik jauh sebelum terjun ke dunia politik, Kaesang merambah dunia bisnis yakni menjadi pengusaha makanan. Pada saat itu ia juga menjadi sorotan karena tidak segan memulai bisnis meski sang ayah sudah menjadi presiden.
Karena lihai melihat peluang, ia membranding nama usahanya dengan Sang Pisang. Seperti diketahui, pisang adalah buah-buahan yang tak mengenal kelas atau strata. Dari atlet, pasien, hingga anak presiden pun suka pisang. Ia menunjukkan bahwa sebagai anak pejabat ia tidak membedakan siapa pun. Ia memperlihatkan hal itu dari caranya memilih usahanya.
Baca juga:Politik Fulus Tuna Keadaban
Dari sisi lain juga dilihat bahwa ia menjadi sosok yang mampu memicu bangkitnya UMKM. Beberapa kali ia menjadi narasumber tentang cara menjadi pengusaha muda. Dengan nama besarnya tersebut, Kaesang pastinya juga mempunyai banyak anak muda yang bekerja mengikuti langkahnya.
Perjalanan politik Kaesang paling cepat dibandingkan dengan ketua umum partau lain di luar pendiri partai. Kaesang dengan waktu dua hari sejak jadi kader langsung menjadi ketua umun. Berbeda dengan Zulkifli Hasan: jadi kader PAN pada 2000, lalu menjadi ketua umum pada 2015.
Tetapi, pada masa lalu langkah yang mirip juga pernah dirasakan oleh Bung Tomo. Dalam beberapa sumber dijelaskan bahwa Bung Tomo pada usia 17 tahun pernah menjadi sekretaris Partai Indonesia Raya (Perindra).
Meski pada saat itu banyak yang meragukan Bung Tomo karena masih ada tokoh senior atau tua di dalam partai, Parindra pada saat itu berhasil membawa tokohnya duduk di parlemen.
Jadi, cepatnya waktu Kaesang menjadi ketua umum partai bukanlah hal yang substansial asalkan ia mampu membawa PSI duduk di parlemen pada pemilu 2024. Kita tunggu saja hasil kepemimpinan Kaesang tahun depan.