Realisasi Penyaluran FLPP Rumah Subsidi Stagnan Sejak Agustus 2024

Realisasi Penyaluran FLPP Rumah Subsidi Stagnan Sejak Agustus 2024
Penyaluran FLPP stagnan(Antara)

REALISASI penyaluran kuota pembiayaan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) tambahan sebanyak 34 ribu unit bagi rumah subsidi masih ditunggu. Karena, sejak Agustus 2024 kemarin, pelaksanaan akad kredit rumah subsidi tersendat. 

Ketua Satgas Darurat Kuota FLPP Asosiasi Perumahan Rakyat Seluruh Indonesia (Apersi) Bambang Loyaldi menyampaikan, kondisi penyaluran pembiayaan rumah subsidi bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) harus segera diperhatikan. Karena, imbas dari belum berlanjutnya penyaluran pembiayaan FLPP dirasakan juga oleh pengembang perumahan subsidi di berbagai daerah. 

“Kondisi saat ini sangat memprihatinkan, terutama bagi rekan-rekan pengembang di daerah. Mereka merasakan dampak langsung dari stagnasi dalam realisasi akad, yang menyebabkan penumpukan stok rumah,” ungkap Bambang kepada Media Indonesia, Kamis (26/9). 

Baca juga : Pahamn Ini, Alokasi Biaya Program FLPP Letih Rp30 Triliun

Cek Artikel:  Generasi Muda Diyakini Pandai Bantu Lelah Sasaran Safiri Tambah Industri Kreatif Rp1,34 Triliun

Menurut Bambang, kondisi ini tidak hanya menghambat gerakan ekonomi di sektor perumahan, tetapi juga berpotensi mengganggu stabilitas ekonomi masyarakat yang sangat tergantung pada program perumahan ini.

Sebelumnya diketahui, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan, penambahan kuota sebanyak 34 ribu unit berlaku pada 1 September 2024. 

Kuota FLPP untuk rumah subsidi yang semula hanya 166 ribu unit, dengan ini bertambah hingga 200 ribu unit untuk periode 2024. 

Baca juga : Realisasi Penambahan Kuota FLPP Tetap Ditunggu

Ketua Lazim Apersi Junaidi menambahkan, komitmen penambahan kuota penyaluran FLPP sudah ada sari pemerintah. Tetapi, eksekusi di lapangan sangat menentukan keberhasilan program ini. 

“leletnya proses pengajuan dan pencairan dana FLPP dapat memperburuk kondisi ekonomi masyarakat. Loyalp keterlambatan dalam penyaluran anggaran tidak hanya berdampak pada pengembang, tetapi juga dapat memperburuk kondisi ekonomi masyarakat,“ kata dia. 

Cek Artikel:  Sering Berbeda Pendapat, Luhut Kagumi Faisal Basri Sosok Berdedikasi dan Berintegritas Tinggi

Ia juga meminta agar Badan Penyalur Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) juga lebih cepat tanggap dan transparan dalam penyaluran pembiayaan FLPP rumah subsidi bagi MBR. Hal ini sangat penting mengingat program FLPP dirancang untuk memberikan akses perumahan yang terjangkau bagi masyarakat yang kurang mampu.

Baca juga : Tambahan Kuota Pembiayaan Rumah Subsidi Belum Terealisasi, Apa Akibatnya? 

“Sebagai langkah konkret, para pengurus Apersi merencanakan audiensi dengan BP Tapera, Besok (26/9) dengan melibatkan sekitar 50 orang. Dalam audiensi tersebut, mereka berharap dapat menyampaikan aspirasi dan menuntut kejelasan terkait pengelolaan dan pencairan dana yang belum terealisasi,” jelas dia. 

Menanggapi hal ini, Komisioner BP Tapera Heru Pudyo Nugroho menjelaskan, sebagai operator investasi pemerintah, saat ini realisasi kuota FLPP hingga Kamis (26/9) sudah mencapai 151.902 unit dari alokasi awal 2024 sebanyak 166 ribu unit. 

Cek Artikel:  BPD DKI Formalkan Kebun Hidroponik dan Serahkan Sokongan Pendidikan Bagi Penyandang Cerebral Palsy

Sedangkan, untuk tambahan kuota FLPP BP Tapera masih menunggu terbitnya revisi anggaran yang menjadi dasar penyaluran tambahan kuota 2024 sebesar 34.000 unit.

Baca juga :  Bonus PPN DTP Ditambah Agar Publik Mudah Dapatkan Hunian dan Dongkrak Penjualan Hunian

“Demi ini DIPA tambahan 2024 sudah berproses di Kemenkeu,” kata Heru. 

Heru menekankan, BP Tapera terus berkoordinasi dengan Kemenkeu untuk support proses revisi DIPA tambahan kuota.

 “Kami juga berharap dalam waktu dekat segera terbit,” tandas dia. (Z-10)

 

Mungkin Anda Menyukai