MUSEUM Lambung Mangkurat, Banjarbaru menggelar Festival Gerbang Nusantara Budaya Banua Kalimantan Selatan. Festival yang merupakan bagian Jalur Rempah Nusantara tersebut menampilkan perjalanan sejarah rempah-rempah dan budaya Nusantara khususnya Kalsel.
Hari kedua kegiatan festival Rabu (2/10), digelar lomba tari tradisional dan belajar bersama praktek menganyam perlengkapan prosesi Baayun Maulid. Sehari sebelumnya pada pembukaan festival yang berlangsung 1-4 Oktober ini digelar pameran pameran temporer III tahun 2024, yang menampilkan perjalanan sejarah rempah-rempah di Indonesia khususnya Kalsel.
Festival yang dibuka secara resmi Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalsel, Hadeli Rosyadi, mengusung tema Jalur Rempah “Absahang Banjar Sang Primadona”, Berbagai macam jenis rempah khas Nusantara dipamerkan berikut cerita sejarah dibaliknya dan benda-benda yang digunakan untuk mengolah maupun alat bertransaksi rempah pada zaman kerajaan hingga zaman kolonial.
Baca juga : Baringin Sakato Fest 1, Wisata Berbasis Kekayaan Capekl di Tanah Datar
Festival ini diharapkan menjadi penghubung bangsa-bangsa di masa lalu, rempah juga menjadi jalur pertemuan budaya, ilmu pengetahuan, dan teknologi. “Ini salah satu upaya untuk mengingatkan seluruh masyarakat terutama generasi muda, akan pentingnya jalur rempah dalam sejarah,” tutur Hadeli.
Kepala Museum Lambung Mangkurat Kalsel, Muhammad Taufik Akbar mengatakan puncak kegiatan Festival Gerbang Nusantara pada Kamis (3/10), ditandai gelaran budaya tahunan atau tradisi Baayun Maulid. Pihak panitia menyediakan sedikitnya 4.000 porsi kuliner khas Kalsel. Sedangkan pada hari terakhir akan diadakan pagelaran wayang Banjar.
Bazaar UMKM dan lomba video profile Museum Lambung Mangkurat ikut menyemarakkan Festival Gerbang Nusantara 2024 di Kalsel ini. (H-2)
