MENTERI Luar Negeri Inggris David Lammy mengumumkan paket dukungan baru untuk Ukraina, termasuk dukungan fiskal dan pengiriman peralatan militer. Pendanaan sebesar £242 juta atau sekitar Rp4,8 triliun untuk mendukung Ukraina dalam menghadapi serangan Rusia, dan pengerahan dukungan fiskal sebesar US$484 juta atau Rp7,4 triliun serta pengiriman peralatan militer.
Pengumuman menteri luar negeri itu muncul di tengah kunjungan bersama ke ibu kota Ukraina, Kyiv, dengan mitranya dari Amerika Perkumpulan (AS), Antony Blinken untuk menunjukkan dukungan berkelanjutan. Selama kunjungan bersama pertama mereka, Blinken dan Lammy akan menegaskan kembali dukungan Inggris dan AS terhadap Ukraina, kata pernyataan dari Kantor Luar Negeri.
Sebelumnya, Perdana Menteri Keir Starmer berkomitmen memberikan dukungan militer sebesar £3 miliar atau Rp60 triliun per tahun untuk Ukraina selama diperlukan. “Dukungan Inggris kepada Ukraina tidak pernah goyah. Komitmen kami untuk memberikan dukungan senilai lebih dari £600 juta (Rp10,2 triliun) merupakan angsuran terbaru dalam dukungan berkelanjutan kami kepada Ukraina,” kata Lammy dalam pernyataan tersebut, dilansir Anadolu, Kamis (12/9).
Ia menambahkan bantuan ini akan memberikan dukungan penting bagi Ukraina saat mereka terus menanggung serangan Rusia yang tiada henti. Pernyataan itu menambahkan bahwa Lammy juga akan mengumumkan investasi pertama ke Ukraina oleh British International Investment, lembaga keuangan pembangunan Inggris di bawah Platform Investasi Ukraina yang diprakarsai G7.
Secara terpisah, Menteri Pertahanan John Healey juga telah mengonfirmasi bahwa dukungan militer, yang diumumkan pada bulan April, termasuk rudal pertahanan udara dan peralatan untuk jet tempur F16, kini telah dikirimkan. Menunjuk pada kebutuhan mendesak untuk terus meningkatkan dukungan mereka terhadap Ukraina, Healey berkata: “Jadi saya senang mengonfirmasi bantuan tambahan akan mencapai Ukraina pada akhir tahun ini,” pungkasnya. (I-2)
