Polisi: Lebih dari 1.000 Orang Ditangkap Kasus Kerusuhan di Inggris, Termasuk Bocah 13 Pahamn

Liputanindo.id – Pihak berwenang Inggris menangkap lebih dari 1.000 orang selama kerusuhan yang terjadi dalam beberapa hari belakangan. Sedikitnya 575 orang didakwa di seluruh Inggris.

Dewan Kepala Kepolisian Nasional mengatakan dalam pembaruan terbarunya bahwa 1.024 orang telah ditangkap dan 575 orang didakwa di seluruh Inggris. Kebanyakan dari pelaku kerusuhan langsung dijebloskan ke dalam penjara, dan beberapa lainnya dijatuhi hukuman yang lebih panjang.

“Insiden yang mengkhawatirkan ini akan menimbulkan ketakutan yang nyata di antara orang-orang yang menjadi sasaran para penjahat ini dan sangat menyedihkan mengetahui bahwa seorang gadis muda ikut serta dalam kerusuhan dengan kekerasan ini,” kata jaksa penuntut Thomas Power, dikutip AFP, Rabu (14/8/2024).

Cek Artikel:  Janji ke Pemilih Yahudi, Harris Niscayakan Larang Iran Punyai Senjata Nuklir

Kerusuhan di seluruh penjuru Inggris berawal dari pembunuhan tiga gadis muda di kota Southport di Inggris utara. Serangan itu kemudian meluas sejak beredar kabar yang menyebut pelaku pembunuhan adalah seorang migran Islam.

Sejak saat itu kekerasan terjadi di kota-kota di seluruh Inggris dan juga di Irlandia Utara. Bahkan pelaku yang diamankan oleh kepolisian termasuk seorang pria berusia 69 tahun yang dituduh melakukan vandalisme di Liverpool dan seorang gadis berusia 13 tahun yang mengaku bersalah atas kerusuhan di Pengadilan Magistrat Basingstroke.

Kerusuhan besar di Inggris yang meluas terakhir kali terjadi pada tahun 2011, ketika penembakan yang menewaskan seorang pria kulit hitam oleh polisi memicu kekerasan jalanan selama beberapa hari.

Cek Artikel:  Korea Selatan Dorong ASEAN Bunyikan Penghentian Kebijakan Nuklir Kim Jong Un

Tindakan hukum yang cepat dan tegas dipandang membantu meredakan kerusuhan pada tahun 2011, ketika sekitar 4.000 orang ditangkap selama beberapa minggu.

Mungkin Anda Menyukai