Arsitek Pelita Jaya Pertanyakan Kedisiplinan Pemerannya

Instruktur Pelita Jaya, Johannis Winar (dok. IBL)

Jakarta: Menurut head coach Johannis Winar, kekalahan Pelita Jaya Jakarta dari Satria Muda Pertamina Jakarta di Game 1 Final IBL Oasis+ All Indonesian 2024 tidak seharusnya terjadi. 

Coach Ahang sudah mengingatkan bahwa Satria Muda punya kemampuan untuk penguasaan paint area yang bagus. Karena itulah Pelita Jaya tidak boleh lengah. 

Dalam kemenangan dengan skor 80-76, pada Kamis malam, Satria Muda membukukan 34 points in the paint. Mereka unggul rebound dengan perbandingan 51-40. Kemudian, Satria Muda mengumpulkan 23 offensive rebound, yang dimanfaatkan menjadi 18 second chance points. 

“Kekalahan kami disebabkan karena tidak disiplin dalam eksekusi game-plan. Padahal saya sudah ingatkan kepada pemain, bahwa Satria Muda akan bermain dengan fisik. Mereka akan menguasai rebound,” katanya dalam press conference usai pertandingan. 

Cek Artikel:  ISPEN 2024 Seminar Dunia tentang Gizi Olahraga dan Aktivitas Fisik di Indonesia

Sementara Pelita Jaya kehilangan kontrol atas permainannya sendiri di menit-menit akhir. Di mana Pelita Jaya tidak mencetak poin selama dua setengah menit terakhir. 

Di sisi lain, Vincent Kosasih juga tidak berkontribusi seperti dalam laga-laga sebelumnya. Sehingga penguasaan di paint area tidak bisa sekuat di babak pertama. 

Pelita Jaya masih punya peluang untuk membalas kekalahan tersebut. Karena Final IBL Oasis+ All Indonesian 2024 berlangsung dengan format best-of-three, dan laga kedua akan digelar hari Sabtu, 5 Oktober besok.

Mungkin Anda Menyukai