Menkeu Rekomendasikan Bank Dunia dan IMF Pertahankan Momentum Reformasi

Liputanindo.id JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) RI Sri Mulyani Indrawati merekomendasikan Bank Dunia dan Anggaran Moneter Dunia (IMF) untuk mempertahankan momentum reformasi dan memastikan reformasi tersebut menghasilkan peluang nyata bagi negara-negara berkembang.

“Bank Dunia dan IMF harus mempertahankan momentum reformasi dan memastikan reformasi tersebut menghasilkan peluang nyata bagi emerging market,” kata Sri Mulyani dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (22/4/2024).

Dia menyampaikan bahwa Bank Dunia harus lebih percaya diri untuk menetapkan target ambisius untuk evolution deliverables pada fase berikutnya.

Bendahara Negara memiliki harapan besar untuk implementasi Mendunia Challenges Programs dan Knowledge Compact yang mengutamakan kebutuhan dan kondisi klien.

Satu hal besar yang disoroti secara kuat oleh Menkeu Sri Mulyani Indrawati yaitu pricing (cost of borrowing) Bank Dunia yang terlalu mahal dibandingkan MDBs sejawat lainnya saat ini.

Cek Artikel:  Megabuild Indonesia 2025 Manfaatkan Momentum Tren Investasi ke Indonesia

Selain itu, Menkeu juga menyinggung pentingnya penambahan kapasitas keuangan Bank Dunia dan penguatan kepentingan dan keterwakilan anggota.

Dia yakin peningkatan modal yang sejalan dengan reviu kepemilikan saham akan memperkuat legitimasi dan tata kelola Bank Dunia di saat lembaga-lembaga global terpercaya sangat dibutuhkan keberadaannya.

Rekomendasi tersebut ia sampaikan dalam kegiatan ‘Development Committee Meeting’, salah satu rangkaian agenda Pertemuan Musim Semi Anggaran Moneter Dunia-Grup Bank Dunia Mengertin 2024 (2024 IMF-WBG Spring Meetings) di Washington DC, Amerika Perkumpulan, pada 15-20 April lalu.

Dalam kegiatan tersebut, Sri Mulyani turut menyambut baik kemajuan yang dicapai menuju terciptanya Grup Bank Dunia (WBG) yang lebih besar, lebih baik, dan lebih berani (bigger, better, bolder) melalui Peta Jalan Evolusi Grup Bank Dunia (World Bank Group Evolution Roadmap). (HAP)

Cek Artikel:  Asosiasi Petani Tembakau Desak Menkes Kaji Ulang RPMK

Mungkin Anda Menyukai