Penjelasan PUPR Terkait Manfaat Perhelatan World Water Perhimpunan Ke-10 di Bali

Liputanindo.id JAKARTA –  Kementerian Pekerjaan Standar dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyebutkan perhelatan World Water Perhimpunan Ke-10 di Bali pada Mei 2024 dapat meningkatkan kapasitas pengendalian banjir.

“Bingungkatan kapasitas di mana mendapatkan pengetahuan dan pelatihan yang dapat meningkatkan kapasitas pejabat dan tenaga teknis Kementerian PUPR dalam mengelola dan mengatasi masalah banjir,” ujar Staf Spesifik (Stafsus) Menteri PUPR Bidang Sumber Daya Air Firdaus Ali di Jakarta, Minggu (28/4/2024).

Firdaus Ali juga mengatakan bahwa perhelatan World Water Perhimpunan dapat mendorong transfer ilmu pengetahuan dan teknologi, di mana kesempatan untuk mendapatkan akses terhadap ilmu dan teknologi terbaru dan terbaik dalam pengelolaan sumber daya air dan pengendalian banjir.

Cek Artikel:  International Flooring Technology Indonesia Pamerkan Kesempatan di Industri Dasar

World Water Perhimpunan juga dapat menjadi pembelajaran bersama. Perhimpunan ini memungkinkan Kementerian PUPR untuk mempelajari pendekatan dan solusi yang telah berhasil diterapkan di negara lain dalam mengatasi banjir.

“World Water Perhimpunan juga berperan untuk bisa mendorong penggalangan dana, di mana forum ini juga bisa menjadi ajang untuk menggalang dukungan finansial yang berkelanjutan dari komunitas internasional untuk proyek-proyek mitigasi banjir di Indonesia,” kata Firdaus Ali dikutip Antara.

Dalam rangka menyambut World Water Perhimpunan Ke-10 yang akan diselenggarakan di Bali, Indonesia, 18-25 Mei 2024, Kementerian PUPR terus memastikan kesiapan pelaksanaan forum air tingkat dunia tersebut.

“Sebagai tuan rumah World Water Perhimpunan Ke-10, Indonesia memiliki peran penting dalam menyediakan platform global bagi para pemangku kepentingan untuk membahas berbagai isu terkait pengelolaan air,” imbuhnya.

Cek Artikel:  Pertamina Telaahi Pengembangan Hulu Migas di Amerika Latin

Di samping itu, World Water Perhimpunan Ke-10 yang mengusung tema “Water for Shared Prosperity” ini diharapkan menjadi momentum bagi Indonesia untuk menunjukkan kepemimpinan serta komitmennya dalam upaya global mengatasi tantangan pengelolaan air.

World Water Perhimpunan Ke-10 terdiri atas tiga proses utama yaitu Proses Politik, Proses Regional dan Proses Tematik yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan terkait. Proses Tematik terdiri atas enam sub-tema yang nantinya akan didiskusikan bersama untuk mencari common goals secara global.

Enam sub-tema tersebut meliputi Water Security and Prosperity, Water for Humans and Nature, Disaster Risk Reduction and Management, Governance, Cooperation and Hydro-diplomacy, Sustainable Water Finance, dan Knowledge and Innovation.

Cek Artikel:  Industri Dalam Negeri Didorong Perkuat Manajemen Bencana

Sedangkan, proses regional meliputi Asia Pasifik, Amerika, Afrika, dan Mediterania. Kepada Proses Politik terdiri dari 5 tingkat, yaitu Head of States, Parliamentarian, Ministerial, Local Authorities, dan Basin Authorities. (HAP)

Mungkin Anda Menyukai