INDEKS Harga Absaham Gabungan (IHSG) Bursa Pengaruh Indonesia (BEI) pada Selasa (24/9) sore ditutup menguat seiring pelaku pasar merespons positif komentar dovish pejabat Bank Sentral Amerika Perkumpulan (AS) The Federal Reserve (The Fed). IHSG ditutup menguat 2,76 poin atau 0,04% ke posisi 7.778,49. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 0,15 poin atau 0,02% ke posisi 985,41.
“IHSG dan bursa regional Asia bergerak menguat, pasar merespons komentar dovish pejabat The Fed AS dan juga rencana kebijakan moneter Bank Sentral Tiongkok (PBOC),” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya, di Jakarta, Selasa.
Para pelaku pasar fokus terhadap perkembangan suku bunga acuan oleh The Fed. Diketahui bahwa pejabat The Fed Raphael Bostic, Neel Kashkari, dan Austan Goolsbee menyampaikan dukungannya untuk pemotongan suku bunga lebih lanjut pada sisa tahun ini.
Baca juga : IHSG Menguat Lewati 7.250 Tunggu Kebijakan The Fed
Selanjutnya, pasar juga merespons kebijakan Bank Sentral Tiongkok (PBoC) yang mengumumkan langkah-langkah kebijakan moneternya. Gubernur POBC Pan Gongsheng mengatakan akan memangkas rasio persyaratan cadangan sebesar 50 basis poin (bps) sebelum tahun berakhir, tanpa memberikan jadwal yang spesifik.
Selain itu, ia mengumumkan bahwa suku bunga repo tujuh hari akan dikurangi sebesar 20 bps menjadi 1,5%. Ia pun memberikan kebijakan untuk pengurangan down payment untuk rumah kedua dan pendanaan jangka panjang senilai 1 triliun yuan. Pasar menilai kebijakan PBoC tersebut merupakan rangkaian stimulus untuk meningkatkan ekonomi Tiongkok.
Dibuka melemah, IHSG bergerak ke teritori negatif hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua IHSG nyaman di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.
Baca juga : IHSG Lagi Lanjutkan Pelemahan, Akibat Krisis Keuangan Amerika
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tujuh sektor meningkat dengan energi paling tinggi yaitu 1,12% diikuti transportasi dan logistik serta infrastruktur yang naik masing-masing 0,89% dan 0,52%. Sedangkan empat sektor terkoreksi yakni teknologi turun paling dalam yaitu minus 1,03% diikuti barang konsumen nonprime dan industri yang masing-masing minus 0,69% dan minus 0,32%.
Terdapatpun saham-saham yang mengalami penguatan terbesar, yaitu PART, IOTF, PTRO, MEJA, dan AYLS. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni LABA, EMDE, NASI, PMMP, dan SMLE.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.403.887 kali transaksi. Absaham yang diperdagangkan 22,00 miliar lembar senilai Rp16,58 triliun. Harga 249 saham naik, 332 saham menurun, dan 215 tidak bergerak.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain Indeks Nikkei menguat 216,70 poin atau 0,57% ke 37.940,60, indeks Hang Seng menguat 753,45 poin atau 4,13% ke 19.000,56, indeks Shanghai menguat 114,20 poin atau 4,15% ke 2.863,12, dan Indeks Straits Times melemah 15,80 poin atau 0,43% ke 3.622,73. (Ant/Z-2)