Menjadi Perhatian WHO dan Dunia, Apakah Demensia Berbahaya?

Liputanindo.id – Demensia, yang merupakan penyakit yang seringkali dikaitkan dengan penuaan, telah menjadi perhatian global. Tetapi, apakah demensia berbahaya?

Demensia tidak hanya mempengaruhi daya ingat, tetapi juga kemampuan berpikir, berkomunikasi, dan menjalankan aktivitas sehari-hari.

Mari kita bahas lebih dalam mengenai dampak demensia terhadap kualitas hidup seseorang dan upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk menghadapinya.

Mengenal Penyakit Demensia

Dilansir dari laman WHO, demensia adalah istilah untuk beberapa penyakit yang memengaruhi ingatan, pemikiran, dan kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari.

Penyakit demensia dapat memburuk seiring waktu. Meskipun terutama memengaruhi orang yang lebih tua, tidak semua orang akan mengalami demensia saat menua. Elemen yang meningkatkan risiko terkena demensia meliputi:

  • usia (lebih umum pada mereka yang berusia 65 tahun atau lebih)
  • tekanan darah tinggi (hipertensi)
  • gula darah tinggi (diabetes)
  • kelebihan berat badan atau obesitas
  • merokok
  • konsumsi alkohol berlebihan
  • kurangnya aktivitas fisik
  • isolasi sosia
  • depresi

Demensia adalah sindrom yang dapat disebabkan oleh sejumlah penyakit yang secara bertahap menghancurkan sel saraf dan merusak otak, biasanya menyebabkan penurunan fungsi kognitif (yaitu, kemampuan untuk memproses pikiran) melebihi apa yang diharapkan dari penuaan biologis normal.

Meskipun kesadaran tidak terpengaruh demensia, namun penurunan fungsi kognitif ini sering kali disertai, atau kadang didahului, oleh perubahan suasana hati, kontrol emosi, perilaku, atau motivasi.

Demensia memiliki dampak fisik, psikologis, sosial, dan ekonomi, tidak hanya bagi mereka yang hidup dengan demensia, tetapi juga bagi pengasuh, keluarga, dan masyarakat secara luas. Sering kali kurangnya kesadaran dan pemahaman tentang demensia menyebabkan stigmatisasi dan hambatan dalam diagnosis dan perawatan.

Sebelum melanjutkan, baca juga artikel yang membahas Perbedaan Demensia dan Alzheimer

Mengenal Penyakit Demensia (freepik)

Apakah Demensia Berbahaya?

Demi ini, lebih dari 55 juta orang di seluruh dunia mengalami demensia, dengan lebih dari 60% tinggal di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah, dimana setiap tahunnya, ada hampir 10 juta kasus baru.

Penyakit Alzheimer adalah bentuk demensia yang paling umum, menyumbang sekitar 60-70% dari kasus. Demi ini, demensia merupakan penyebab kematian ketujuh terbesar dan salah satu penyebab utama kecacatan dan ketergantungan di kalangan orang tua secara global.

Pada tahun 2019, demensia menelan biaya ekonomi global sebesar 1,3 triliun dolar AS, dengan sekitar 50% dari biaya ini terkait dengan perawatan medis.

WHO sendiri mengakui demensia sebagai prioritas kesehatan masyarakat. Pada Mei 2017, Majelis Kesehatan Dunia menyetujui Rencana Aksi Dunia untuk Respons Kesehatan Masyarakat terhadap Demensia 2017-2025.

Rencana WHO tersebut memberikan panduan komprehensif bagi para pembuat kebijakan, mitra internasional, regional, dan nasional, serta WHO dalam bidang-bidang berikut:

  • menangani demensia sebagai prioritas kesehatan masyarakat
  • meningkatkan kesadaran tentang demensia dan menciptakan masyarakat yang inklusif terhadap demensia
  • mengurangi risiko demensia; diagnosis, pengobatan, dan perawatan
  •  sistem informasi untuk demensia
  • dukungan bagi pengasuh demensia
  • penelitian dan inovasi

Sayangnya, orang yang hidup dengan demensia sering kali kehilangan hak dan kebebasan dasar yang tersedia bagi orang lain.  Kepada itu diperlukan lingkungan yang mendukung.

Diperlukan lingkungan yang suportif sesuai dengan standar hak asasi manusia yang diterima secara internasional. Hal tersebut guna memastikan kualitas perawatan yang terbaik bagi orang dengan demensia dan pengasuh mereka.

Selain apakah demensia berbahaya, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Mau tahu informasi menarik lainnya? Jangan ketinggalan, pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…

Cek Artikel:  Tips Jitu Menghadapi Konflik Orangtua dan Anak

Mungkin Anda Menyukai