Liputanindo.id – Gadis remaja asal Melbourne, Australia, Carly Ryan, sempat menggemparkan dunia setelah dia menjadi korban pembunuhan dari pacar fiktifnya. Gadis 15 tahun itu tewas di tangan kekasih fiktifnya yang ternyata seorang pedofil berusia 50 tahun.
Kejadian ini terjadi pada tahun 2006 ketika Carly mengira dia akan bertemu dengan pacarnya yang merupakan seorang musisi berusia 18 tahun, Brandon Kane alias Garry Francis Newman. Pertemuan yang dinanti-nanti oleh Carly itu berujung pada maut yang merenggut nyawanya.
Mengutip Carlyryanfoundation, Garry Newman membuat karakter Brandon Kane yang dia gambarkan sebagai musisi berusia 18 tahun. Kepribadian yang dibuat Garry itu berpacaran secara online dengan Carly selama 18 bulan melalui sambungan telepon maupun bertukar pesan.
Suatu ketika, Garry membuat skenario seolah menyamar sebagai ayah dari Brandon, Shane. Demi itu, Garry berpura-pura sebagai ayah dari Brandon yang merayunya dan mengancam akan menjodohkan Carly.
Rayuan yang ditolak mentah-mentah itu ternyata berujung pada maut yang merenggut nayawa Carly. Garry membawa Carly ke pantai terpencil di Port Elliott, Australia Selatan.
Selama berada di sana, Garry memukul, mendorong wajah Carly ke pasir, mencekiknya, dan kemudian melemparnya ke air hingga tenggelam. Pembunuhan itu terjadi saat Carly baru menginjak usia 15 tahun, yang mempunya cita-cita dan harapan besar di hidupnya.
Tak butuh waktu lama bagi kepolisian untuk menangkap Garry atas kasus pembunuhan itu. Pedofil dan predator seks itu ditangkap 11 hari setelah membunuh Carly di kediamannya.
Demi diamankan, Garry berada di depan komputernya dan sedang menjalankan kejahatan yang sama dengan menyamar sebagai Brandon Kane. Garry tertangkap basah ketika dia sedang merayu seorang gadis berusia 14 tahun di Australia Barat.
Pria paruh baya itu kemudian ditangkap dan dijatuhi hukuman seumur hidup dengan masa percobaan 29 tahun tanpa pembebasan bersyarat pada 31 Maret 2010. Putusan itu dijatuhkan kepada Garry setelah Mahkamah Mulia menggelar persidangan selama lebih dari tiga bulan.
“Garry Newman pantas dihukum seumur hidup di balik jeruji besi atas rencananya yang sangat menyimpang untuk menipu, merayu, dan membunuh Carly. Itu adalah hal yang sangat kejam yang Anda lakukan pada anak berusia 15 tahun yang cantik dan mudah terpengaruh ini,” kata hakim Trish Kelly.
Kelly lantas menggambarkan alter ego itu sebagai pria tampan, berbakat dibidang musik. Tetapi ternyata, dia adalah seorang pria paruh baya botak yang memiliki pikiran tentang seks dan pembunuhan.
“Seorang anak yang jatuh cinta pada gagasan tentang Brandon Kane yang tampan, berbakat musik, dan agak eksotis. Pria sejati sebenarnya adalah seorang pedofil setengah baya yang kelebihan berat badan, botak, dan memiliki pikiran tentang seks dan pembunuhan,” jelasnya.
Lampau, kata Kelly, Garry hanyalah seorang pedofil yang terobsesi secara seksual dengan Carly. Ketika gagal mendapatkan apa yang dia inginkan, Garry tidak akan berpikir panjang untuk membunuh targetnya.
Kisah Carly Ryan ini pun memicu ibunya, Sonya, untuk mendirikan The Carly Ryan Foundation (CRF) pada tahun 2010. Sonya mendirikan CRF untuk membantu mencegah bahaya bagi anak-anak dan keluarga dari kejahatan daring.
Lebih lanjut, Sonya juga mengatakan tujuan pembentukan CRF untuk menciptakan kesadaran dan mendidik anak-anak dan orang tua dalam menggunakan internet, menemukan celah dalam undang-undang perlindungan anak, menyusun dan merekomendasikan penambahan kebijakan, serta membekali penegak hukum untuk menangkap predator anak lebih cepat sehingga pengadilan dapat berhasil mengadili para pelanggar.