Enggak Prioritaskan Kader Jadi Menteri, Pengamat NasDem Jaga Etika

Tidak Prioritaskan Kader Jadi Menteri, Pengamat: NasDem Jaga Etika 
etua Biasa Partai NasDem Surya Paloh (kiri) mendampingi Presiden RI terpilih Prabowo Subianto dalam Kongres III Partai NasDem di JCC Senayan, Jakarta, Selasa (27/8/2024)(MI/Susanto)

SIKAP Partai NasDem yang tidak memprioritaskan kadernya menjadi salah satu menteri di pemerintahan Prabowo-Gibran dinilai sebagai sikap etik yang sangat dijaga oleh Ketua Biasa Surya Paloh.

Hal itu disampaikan peneliti Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Nicky Fahrizal. Menurutnya, sikap ini tercermin dari pernyataan Surya Paloh belum lama ini yang juga terjadi pada awal pemerintahan Joko Widodo.

“Kalau meminta mungkin tidak itu bagian dari etik Surya Paloh dia sangat menjaga itu. Tapi saya rasa kalau diberikan tugas itu ya diambil. Dan tidak jaminan juga ke depan untuk tidak menerima,” ujarnya, Jumat (20/9).

Baca juga : Cak Imin Serahkan Bagian Jatah Menteri ke Prabowo

Cek Artikel:  Kemenkominfo bentuk Satgas Hindari Hoaks Pilkada Di Medsos

Sikap itu juga disebut sebagai unggah ungguh berpolitik yang seharusnya juga bisa dilakukan oleh partai politik lainnya.

“Unggah ungguh berpolitik ini memang bentuk sikap. Tapi tetap harus terbuka untuk dilakukan evaluasi jika kader parpol masuk dalam kabinet,” tukasnya.

Sebelumnya Ketua Biasa Partai NasDem Surya Paloh menegaskan pihaknya tidak menargetkan untuk mendapat kursi menteri dalam pemerintahan Prabowo-Gibran. Ia menilai jabatan atau pun kursi menteri bukanlah segalanya.

“Bahwasanya kursi bukan diatas segala-galanya. Demi membuktikan dia loyal, dia ingin bersama, dia ingin membantu pemerintah atau tidak,” ujarnya.

Ia menekankan ihwal loyalitas NasDem terhadap Pemerintah Prabowo-Gibran, tidak perlu dipertanyakan. NasDem akan tetap dalam barisan partai pendukung pemerintah. (P-5)

Cek Artikel:  Penolakan Calon Hakim Mulia Pelajaran bagi KY

Mungkin Anda Menyukai