PASAR tradisional sebagai bagian integral dari kehidupan masyarakat Indonesia, telah lama menjadi sumber penghasilan bagi ribuan pedagang. Tetapi, kondisi pedagang pasar tradisional seringkali tidak sebanding dengan peran penting mereka dalam perekonomian lokal.
Baca juga: Beda Pilihan Satu Tujuan yaitu Indonesia
Di tengah dinamika perekonomian modern, Ketua Biasa Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kaesang Pangarep, telah mengambil langkah nyata untuk meningkatkan kesejahteraan pedagang pasar tradisional di seluruh negeri. Misalnya, beberapa hari lalu, Kaesang dan pengurus DPP PSI lainnya melakukan kunjungannya ke pasar tradisional terbesar di Pasar Youtefa Jayapura, Papua.
Baca juga: Pendidikan Damai dan Kedisiplinan
Tetapi kunjungan tersebut tidak berarti apa-apa jika Kaesang hanya melakukan kunjungan. Lebih daripada itu, satu langkah kongkrit yang dapat diambil oleh Kaesang Pangarep untuk menyejahterakan pedagang pasar tradisional adalah mendirikan lembaga bantuan keuangan khusus untuk pedagang pasar tradisional.
Apalagi langkah ini sejalan dengan visi PSI yang menekankan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Lembaga ini tidak hanya memberikan bantuan finansial, tetapi juga memberikan pelatihan kewirausahaan, manajemen keuangan, dan pemasaran agar para pedagang dapat mengelola usaha mereka secara lebih efektif.
Kesejehteraan pasar
Teori kesejahteraan pasar merupakan konsep yang telah diperdebatkan dan dikembangkan oleh berbagai tokoh ekonomi sepanjang sejarah. Salah satu tokoh ekonomi yang berperan penting dalam pembentukan teori kesejahteraan pasar adalah Eksism Smith.
Pendekatan Smith terhadap kesejahteraan pasar terkenal lewat karyanya yang monumental, yaitu the Wealth of Nations, di mana ia mengusulkan bahwa keberlanjutan kesejahteraan dapat dicapai melalui tindakan individu tanpa intervensi pemerintah yang berlebihan.
Menurut Eksism Smith, kesejahteraan masyarakat dapat tumbuh secara alami melalui tindakan ekonomi individu yang bermotivasi oleh keuntungan pribadi. Dalam pandangannya, ketika setiap individu mengikuti keinginan dan kebutuhan pribadinya, pasar akan mengalami “tangan tak terlihat” yang akan mengatur dan menyelaraskan kepentingan semua pihak. Ini dikenal sebagai konsep pasar bebas, di mana mekanisme pasar diatur oleh hukum penawaran dan permintaan.
Smith percaya bahwa kompetisi bebas dan inisiatif individu adalah kunci pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Dalam kerangka ini, pasar dianggap sebagai instrumen efektif untuk mendistribusikan sumber daya dan memotivasi inovasi. Kebebasan individu untuk mengejar kepentingan pribadi mereka dianggap sebagai jaminan keberlanjutan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
Tetapi, pendekatan ini juga menimbulkan kritik, terutama dalam konteks keadilan sosial. Sejumlah ekonom seperti John Stuart Mill, menyuarakan kebutuhan untuk intervensi pemerintah yang lebih besar dalam rangka mengatasi ketidaksetaraan dan memastikan kesejahteraan yang merata. Mill berpendapat bahwa pemerintah memiliki peran dalam menyeimbangkan ketidaksetaraan dan melindungi hak-hak individu yang lebih lemah.
Pemikiran ekonom lain yang memberikan kontribusi pada teori kesejahteraan pasar adalah John Maynard Keynes, terutama dalam konteks ekonomi makro. Keynes dan pengikutnya menekankan peran pemerintah dalam mengatasi ketidakstabilan ekonomi, khususnya melalui kebijakan fiskal dan moneter. Keynes berpendapat bahwa pasar tidak selalu efisien dan dapat mengalami kegagalan, sehingga pemerintah perlu campur tangan untuk mencegah depresi ekonomi dan mengatasi pengangguran.
Dengan demikian, teori kesejahteraan pasar melibatkan perdebatan konstan antara pendukung pasar bebas seperti Eksism Smith dan pendukung intervensi pemerintah seperti John Stuart Mill dan John Maynard Keynes. Pendekatan yang seimbang dan bijak mungkin melibatkan pengakuan terhadap peran penting pasar dalam menggerakkan ekonomi, sekaligus mengakui kebutuhan untuk intervensi pemerintah guna memastikan kesejahteraan yang adil dan berkelanjutan bagi seluruh masyarakat.
Langkah konkret
Dalam konteks di Indonesia, utamanya untuk menyejahterakan pedagang pasar tradisional, Kaesang Pangarep juga melakukan kerja sama dengan berbagai pihak terkait, termasuk pemerintah daerah, perbankan, dan lembaga non-profit, untuk menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan pasar tradisional.
Dengan melibatkan berbagai pihak, Kaesang berusaha membangun sinergi yang kuat guna meningkatkan daya saing pasar tradisional dalam menghadapi persaingan bisnis modern. Selanjutnya, dalam upayanya untuk meningkatkan kesejahteraan pedagang pasar tradisional, Kaesang Pangarep juga fokus pada peningkatan infrastruktur pasar. Infrastruktur yang baik, seperti fasilitas sanitasi, tempat penyimpanan yang aman, dan aksesibilitas yang mudah, merupakan faktor kunci dalam mendukung pertumbuhan pasar tradisional.
Dengan memperbaiki infrastruktur ini, Kaesang berharap dapat menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi pedagang dan pembeli. Bukan hanya itu, Kaesang Pangarep juga memanfaatkan teknologi untuk memperbarui cara pedagang pasar beroperasi. Melalui program pelatihan dan pendampingan, Kaesang membantu pedagang pasar untuk memahami dan menggunakan teknologi informasi, seperti pemasaran online dan aplikasi keuangan. Hal ini tidak hanya membantu pedagang meningkatkan daya saing mereka, tetapi juga membuka peluang pasar yang lebih luas.
Selanjutnya, dalam konteks pendidikan, Kaesang Pangarep berkomitmen untuk meningkatkan literasi dan keterampilan pedagang pasar. Program pelatihan yang diselenggarakan oleh PSI di bawah kepemimpinan Kaesang tidak hanya berfokus pada aspek bisnis, tetapi juga pada peningkatan keterampilan interpersonal dan kepemimpinan.
Dengan meningkatkan kapasitas pedagang, Kaesang berharap mereka dapat lebih mandiri dalam mengelola usaha mereka dan menghadapi berbagai tantangan ekonomi. Tetapi, tidak dapat diabaikan bahwa upaya Kaesang Pangarep dalam meningkatkan kesejahteraan pedagang pasar tradisional juga dihadapkan pada berbagai tantangan.
Salah satunya adalah resistensi terhadap perubahan dari kalangan pedagang yang mungkin belum siap mengadopsi model bisnis baru. Oleh karena itu, Kaesang perlu melakukan pendekatan komunikatif yang efektif untuk membangun kesadaran dan dukungan dari seluruh komunitas pedagang pasar tradisional.
Upaya Kaesang untuk meningkatkan kesejahteraan pedagang pasar tradisional di seluruh negeri patut diapresiasi. Langkah-langkah konkret yang diambilnya, seperti pendirian lembaga keuangan khusus, perbaikan infrastruktur pasar, pemanfaatan teknologi, dan program pelatihan, merupakan langkah positif dalam mendukung keberlanjutan pasar tradisional di era modern.
Meskipun masih ada tantangan yang perlu diatasi, namun inisiatif ini memberikan harapan baru bagi ribuan pedagang pasar tradisional yang menjadi tulang punggung perekonomian lokal.