Kemajuan Telekomunikasi, Pos dan Penyiaran Jadi Modal Pertumbuhan Ekonomi dan Sosial

Kemajuan Telekomunikasi, Pos dan Penyiaran Jadi Modal Pertumbuhan Ekonomi dan Sosial
Peringatan Hari Bhakti Postel ke-79 di Kantor Pusat PT Pos Indonesia, Jalan Cilaki, Kota Bandung.(ISTIMEWA)

HARI Bhakti Postel ke 79 digelar di Kantor Pusat PT Pos Indonesia di Jalan Cilaki, Kota Bandung, Jumat (27/9).

Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria memimpin rangkaian peringatan yang puncaknya ialah upacara peringatan peristiwa perebutan Gedung Pos Telekomunikasi Telegraf dari Belanda ke Indonesia.

Wamen Nezar menyatakan sektor telekomunikasi, pos dan penyiaan mengalami banyak kemajuan dalam 10 tahun terakhir. “Eksis akselerasi yang signifikan dalam pembngunan sektor ini.”

Dia menyebutkan di antaranya ialah penetrasi internet dari sebelumnya hanya 34% dari total populasi, pada 2024 ini sudah mencapai lebih dari 80%. Sementara konektivitas telekomunikasi juga sudah mengcover 90% wilayah di Indonesia.

Dalam 10 tahun terakhir, lanjut dia, pemerintah juga terus membangun jaringan telekomunikasi di daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T). “Pembangunan jaringannya dilakukan dengan sangat intensif.”

Cek Artikel:  Julo dan eFishery Dorong Literasi Keuangan Pembudi Daya Ikan di Bandung Barat

Nezar menilai pembangunan bidang telekomunikasi, pos dan penyiarann
harus disyukuri. Perkembangan ini diharapkan menjadi modal untuk pertumbuhan selanjutnya, sehingga berdampak pada pertumbuhan ekonomi dan sosial bagi masyarakat.

“Kita semua berharap pembangunan yang sudah dicapai ini bisa mewujudkan kreativitas di ruang digital, karena konektivitas yang sudah baik. Kita harus mewujudkan ruang digital yang aman dan produktif, yang bisa memberi nilai tambah ekonomi masyarakat,” tandasnya.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Lazim Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi (Apjatel) Jerry Mangasas Swandy menambahkan tantangan ke depan bidang telekomunikasi ialah perlunya ditingkatkan harmonisasi regulasi.

Kepada mempercepat konektivitas, lanjut dia, butuh biaya besar, butuh pemahaman yang sama antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Eksis standar, sehingga tidak terjadi tumpang tindih regulari.

Cek Artikel:  BPBD Kabupaten Tasikmalaya Butuh Tambahan 10 Truk Tangki Air Rapi

“Karena itu, pada Hari Bhakti Postel tahun ini, kami sangat berharap ada pergerakan layanan yang lebih untuk seluruh masyarakat,” tandasnya.

Prangko digital
 
Sementara itu, pada Hari Bhakti Postel, PT Pos Indonesia meluncurkan prangko pertama tema Non-Ketikagble Token (NFT) Seri Art Mural Cenderawasih.

Direktur Penting PT Pos Indonesia (Persero) Faizal Rochmad Djoemadi mengatakan prangko NFT merupakan barang koleksi digital yang mudah dimiliki oleh semua orang. Bagi filatelis prangko ini bisa menjadi investasi yang menguntungkan.

“Benda-benda yang dikoleksi dan harganya akan naik terus. Ini akan sangat menguntungkan,” tambahnya.

Di sisi usaha, lanjut dia, PT Pos Indonesia juga menekuni 5 sektor usaha. Salah satunya bidang kurir, meski perusahaan memilih kiriman yang masih menguntungkan.

Cek Artikel:  Siap Berkontestasi, Herman-Ibang Bapaslon Pertama yang Daftar ke KPU Cianjur

“Kompetisi penyelenggara jasa pos ini sangat ketat. Eksis 700 pemain yang bermain di lokal, nasional dan global. Karena itu, kami memilih sektor kirim yang masih memiliki profit. Kami harus menang dalam persaingan, sekaligus mendapat untung,” tandas Faizal.

 

Mungkin Anda Menyukai