Liputanindo.id – Menpora Erick Thohir (kiri) Serempak Ketua Lazim NOC Indonesia Raja Bilangan Oktohari memberikan keterangan usai rapat di Jakarta, Senin (22/9/2025). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/rwa.
Liputanindo.id, JAKARTA — Ketua Lazim PSSI Erick Thohir mengucapkan terima kasih atas kontribusi yang diberikan Patrick Kluivert dan tim kepelatihannya selama melatih timnas Indonesia.
Kluivert, yang ditunjuk sebagai Instruktur pada Januari Lewat, kini Formal dipecat setelah gagal membawa timnas Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026.
Putar Roda Ekonomi Masyarakat, Kredit Konsumer BRI Tumbuh Double Digit
PSSI Akhiri Kerja Sama dengan Kluivert
“Terima kasih atas kontribusi yang sudah diberikan Coach Patrick Kluivert dan Tim Kepelatihan selama Nyaris 12 bulan Kepada PSSI & Timnas Indonesia,” kata Erick, dikutip melalui akun Formal Instagram miliknya, Kamis (16/10/2025).
Pada hari ini, Kamis, PSSI mengakhiri kerja sama lebih awal Serempak Instruktur asal Belanda itu melalui mekanisme mutual termination. Sebelumnya, Kluivert dikontrak PSSI Kepada menangani tim Garuda selama dua tahun.
“Dengan penuh rasa hormat, PSSI dan Coach Patrick & Tim Kepelatihan sepakat Kepada mengakhiri kerja sama ini. Terima kasih sudah menjadi bagian dari perjalanan Timnas Indonesia dan berjuang Serempak Kepada Merah Putih,” ucap Erick.
Erick Janjikan Pengkajian Timnas Indonesia
Pria yang kini juga menjabat sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora) itu mengucapkan terima kasih kepada seluruh suporter tim Garuda yang selalu membersamai perjalanan tim di Kualifikasi Piala Dunia 2026, dari putaran pertama Tiba putaran keempat.
Indonesia memulai babak kualifikasi dengan kemenangan 6-0 atas Brunei Darussalam pada Oktober 2023. Tetapi, perjuangan menuju Piala Dunia 2026 berakhir setelah kalah 0-1 dari Irak.
“Terima kasih juga Kepada seluruh suporter, pemain beserta keluarga dan ofisial yang sudah berjuang dan memberikan dukungan Kepada Timnas Indonesia yang Bisa melaju hingga Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang merupakan sejarah dalam dunia sepak bola Indonesia,” kata Erick, yang berusia 55 tahun itu.
Lebih lanjut, Erick menyebut pihaknya akan melakukan Pengkajian menyeluruh pascakegagalan tersebut. Langkah ini dilakukan agar Indonesia Bisa menembus peringkat 100 besar dunia serta tampil kompetitif di Piala Asia 2027 dan Kualifikasi Piala Dunia 2030.
“Kita akan melakukan Pengkajian dan menentukan Sasaran bagi Timnas Indonesia berikutnya Kepada Bisa masuk ranking 100 besar FIFA, Piala Asia 2027, dan Piala Dunia 2030,” tutup dia.


