Penurunan Tumbuh The Fed Dorong Perbaikan Ekonomi Negara Berkembang

Penurunan Bunga The Fed Dorong Perbaikan Ekonomi Negara Berkembang
Ilustrasi.(Dok MI)

PENURUNAN bunga acuan The Federal Reserve sebesar 50 basis poin (bps) menjadi 4,75% hingga 5,0% pada Rabu waktu Amerika Perkumpulan atau Kamis dini hari waktu Indonesia merupakan angin segar bagi perekonomian dunia. Itu sekaligus dapat mengurangi ketidakpastian ekonomi global yang ada dalam beberapa waktu terakhir.

“Karena higher for longer memang salah satu faktor yang memberikan dampak sangat besar terhadap kinerja perekonomian di negara-negara berkembang. Jadi penurunan ini langkah yang memang kita harapkan,” ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati kepada pewarta di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (19/9).

Penurunan bunga acuan The Fed (Fed Fund Rate/FFR) sekaligus menandai pelonggaran kebijakan moneter pertama Bank Sentral Negeri Om Sam sejak covid-19 di 2020. Pasar turut berkeyakinan The Fed masih akan menurun FFR dua kali lagi di tahun ini.

Cek Artikel:  IHSG Dibuka Menguat pada Perdagangan Rabu 11 September 2024

Baca juga : Investasi Naik, Ekonomi Amerika Perkumpulan Kuartal III Tumbuh 5,2%

Pemangkasan suku bunga AS itu juga secara mengejutkan lebih besar dibandingkan ekspektasi pasar yang sebesar 25 bps. Bunyi pejabat The Fed diketahui terpecah dalam menentukan pemotongan suku bunga.

Perbedaan pendapat datang dari Personil Dewan Gubernur The Fed Michelle Bowman yang tidak setuju memotong 50 bps. Dia lebih memilih pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin. Tetapi pada akhirnya, kesepakatan tercapai dan tidak ada pejabat The Fed yang memberikan suara menentang untuk memangkas FFR sebesar 50 bps.

Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengakui ada perbedaan pendapat dalam pemangkasan FFR, tetapi juga mengatakan ada dukungan luas untuk pemotongan 50 bps tersebut. Selain itu, dia menepis anggapan bahwa pemotongan yang lebih besar sebesar 50 basis poin ialah upaya mengejar ketinggalan seiring dengan melemahnya pasar kerja AS.

Cek Artikel:  UMKM Terkendala Pembiayaan, OJK Luncurkan Peta Jalan Industri Penjaminan

Baca juga : Sejumlah Sentimen Ronai Pergerakan IHSG Pekan Ini

“Kami tidak merasa ketinggalan. Kami pikir ini tepat waktu tetapi Anda dapat menganggap ini sebagai tanda komitmen kami untuk tidak tertinggal,” ucapnya.

Kemudian dalam konsensus di antara para pejabat The Fed memperkirakan ada dua pemotongan lagi sebesar 25 basis poin tahun ini, diikuti empat pemotongan suku bunga lagi tahun depan, dan dua pemotongan lagi di 2026.

Penurunan FFR juga telah direspons Bank Indonesia dalam memutuskan kebijakan BI Rate pada Rapat Dewan Gubernur, Rabu (18/9). BI memangkas BI Rate sebesar 25bps menjadi 6% pada bulan kesembilan tahun ini. (Z-2)

Mungkin Anda Menyukai