RATUSAN siswa berkebutuhan khusus dari berbagai sekolah luar biasa (SLB) di Kota Tasikmalaya, antusias melakukan aksi pungut sampah di bantaran Sungai Ciwulan, di Kampung Leuwibilik, Kelurahan Leuwiliang, Kecamatan Kawalu.
Aksi pungut sampah sebagai simbol kepedulian terhadap lingkungan dalam rangka peringatan Hari Pramuka ke-63.
Pegiat lingkungan, Suhendi mengatakan, peringatan Hari Pramuka ke 63 yang dilakukan siswa berkebutuhan khusus dari berbagai SLB di Kota Tasikmalaya disambut antusias anak-anak. Mereka juga bisa berkolaborasi bersama Karang Taruna, guru SLB dan Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI).
Baca juga : Majelis Tato Indonesia Hadirkan Paras Baru Semangat Baru
“Aksi ini menjadi simbol kepedulian terhadap lingkungan yang kian terdegradasi oleh sampah. Kegiatan ini sekaligus memperkuat semangat kebersamaan hingga kepedulian terhadap alam,” tambahnya, Kamis (15/8).
Sementara itu, guru salah satu SLB di Kota Tasikmalaya, Tata Tajudin mengatakan, aksi patroli dan pungut sampah di bantaran Sungai Ciwulan ini merupakan upaya mengaplikasikan Tri Dharma Pramuka. Siswa berkebutuhan khusus juga bisa mengimplementasikannya dalam tindakan nyata.
“Kolaborasi yang dilakukan merupakan satu bentuk inklusivitas dari komunitas, pendidik, dan masyarakat. Kepedulian lingkungan dapat berjalan beriringan sehingga dapat menciptakan masyarakat yang lebih peduli dengan lingkungannya,” katanya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Karang Taruna Leuwiliang, Gungun Gunawan menegaskan penyandang disabilitas memiliki hak yang sama dengan warga lain. “Kami mendukung anak-anak penyandang disabilitas dan berkebutuhan khusus. Mereka menjadi bagian dari kita semua dan tidak boleh termarjinalkan.”
