
PEMERINTAH Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan merumuskan langkah efektif dalam menangani persoalan tawur dan kemacetan di Ibu Kota.
Adapun sejumlah kebijakan tengah dikaji, mulai dari pelibatan kriminolog dan psikolog, kampanye besar #JagaJakarta, hingga pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Antitawuran.
Koordinator Staf Tertentu Gubernur DKI Jakarta, Firdaus Ali mengatakan tawur menjadi masalah turun menurun dan perlu penanganan lebih lanjut.
“Kita akan kerja sama dengan psikolog dan kriminolog dari berbagai universitas di Sekeliling Jakarta Buat merumuskan solusi yang lebih komprehensif,” kata dia dalam keterangan tertulis, Jumat (27/6)
Sementara itu, Wakil Koordinator Staf Tertentu Gubernur DKI Jakarta, Yustinus Prastowo, menekankan perlunya tindakan tegas Buat menghentikan aksi tawur.
“Perlu Terdapat enforcement yang kuat. Teori ‘broken windows’, di mana pelanggaran kecil langsung ditindak, Bisa diterapkan juga dalam konteks ini,” ujarnya.
Di sisi lain, Staf Tertentu Gubernur Bidang Pemuda dan Olahraga, Dicky Soemarno, menambahkan, kampanye besar bertajuk #JagaJakarta dapat menjadi salah satu pendekatan.
Ia juga mendorong intensifikasi patroli oleh Forkopimda serta pemanfaatan teknologi CCTV berbasis kecerdasan buatan (AI). (Far/P-2)

