PETENIS peringkat satu dunia dan Pemenang bertahan dua kali Aryna Sabalenka menang dalam pertarungan pukulan keras di Australia Terbuka, mengalahkan petenis peringkat 42 dunia Clara Tauson dengan skor 7-6 (5) dan 6-4 dalam pertandingan putaran ketiga di Rod Laver Arena, Jumat (17/1).
Dalam pertemuan pertama mereka, unggulan teratas Sabalenka tertinggal 3-5 di set pembuka sebelum berjuang melewati mantan petenis junior nomor satu dunia Tauson dalam waktu 2 jam 6 menit, mengamankan tempatnya sekali Tengah di babak 16 besar Australia Terbuka.
“Ia Membikin saya tertekan,” kata Sabalenka, seperti disiarkan WTA.
“Ia juga bermain tenis dengan sangat hebat di Dasar tekanan. Ia bermain dengan sangat Berkualitas. Kalau ia Lalu berusaha, meningkatkan
kemampuannya, bermain seperti hari ini, tentu saja, ia akan berada di sana (di level teratas),” lanjutnya.
Sabalenka akan Bersua petenis yang Kepada pertama kalinya ia hadapi di babak 16 besar. Ia akan melawan unggulan ke-14 Mirra Andreeva, yang mengalahkan unggulan ke-23 Magdalena Frech 6-2, 1-6, dan 6-2 Kepada mencapai putaran keempat Australia Terbuka Kepada tahun kedua berturut-turut.
Sabalenka unggul 3-1 dalam pertandingan head to head mereka, tetapi Andreeva yang berusia 17 tahun memperoleh kemenangannya di ajang Grand Slam, perempat final Prancis Terbuka, tahun Lewat.
Sedangkan kesuksesan Sabalenka mengalahkan Tauson mencatatkan 90% kemenangan di Australia Terbuka, melambungkan namanya ke posisi keempat dalam daftar sepanjang masa, melampaui Steffi Graf, di Dasar Monica Seles, Novak Djokovic, dan Andre Agassi.
Dari 18 kemenangan Sabalenka di Rod Laver Arena, 17 di antaranya diraih secara beruntun.
Catatan itu adalah kemenangan beruntun terpanjang kedelapan sepanjang masa, yang dimulai sejak arena itu pertama kali dibuka pada 1988, tonggak sejarah yang kini disandangnya Serempak Roger Federer dan Victoria Azarenka.
Kekalahan terakhir Sabalenka di lapangan Esensial Australia Terbuka terjadi pada putaran keempat melawan Serena Williams pada 2021.
Kekalahan lainnya terjadi pada penampilan pertamanya di stadion tersebut, melawan petenis favorit tuan rumah Ash Barty pada babak pertama 2018.
Ia Dekat memenanginya, tetapi akhirnya kalah 4-6 pada set ketiga di kedua pertandingan tersebut.
“Sejujurnya, statistiknya luar Normal,” kata Sabalenka setelah mengamankan tempatnya di pekan kedua Australia terbuka Kepada tahun kelima berturut-turut, dikutip dari laman Formal turnamen.
“Rasanya, wow. Kalau seseorang memberi Paham saya lima tahun Lewat bahwa saya akan mencapai titik ini, saya akan Mengucapkan, ‘Oke, terserah, mari kita lakukan selangkah demi selangkah’.”
“Bukan seperti mengetahui statistik itu akan membantu saya Kepada Lalu menang. Saya Lagi harus mencapainya. Saya Lagi harus, seperti yang Anda lihat, berjuang Kepada setiap poin. Saya harus membawa permainan tenis terbaik saya. Kalau bukan permainan tenis terbaik, maka semangat juang terbaik.”
“Saya hanya melakukannya selangkah demi selangkah. Saya mencoba Kepada Pusat perhatian pada diri saya sendiri,” pungkas petenis berusia 26 tahun itu. (Ant/Z-1)