
KEPALA Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo menjelaskan, pihaknya segera menguji coba lima rute Trans-Jabodetabek selain Alam-Sutra Blok M. Nantinya, 5 rute ini akan beroperasi pada Agustus 2025.
Dalam proses uji coba, Syafrin mengatakan, pihaknya melakukan survei mengenai layanan, sarana dan prasarana, hingga penunjang apa yang dibutuhkan pada pengoperasian armada, hingga akhirnya rute tersebut diluncurkan.
“Trans-Jakarta mulai kemarin sudah melayani Trans-Jabodetabek dan kemudian targetnya Tamat dengan bulan Agustus akan Eksis 5 rute tambahan,” kata Syafrin di Balai Kota DKI, dikutip Selasa (29/4).
Adapun 5 rute Trans-Jabodetabek yang ditetapkan Demi uji coba, di antaranya Pantai Indah Kapuk (PIK) 2-Pluit, PIK 2-Jembatan Baru, Kota Wisata-Cawang via Jatiasih, Binong-Grogol, dan Jatijajar-Kampung Rambutan.
“Lima rute tambahan nantinya akan melayani dari Bogor Depok, Tangerang, Bekasi Demi masuk langsung ke Jakarta sehingga mobilitas Anggota Bodetabek secara harian itu akan optimal dengan menggunakan layanan publik yang Eksis,” ujar Syafrin.
Sebelumnya, Pemprov DKI Formal mengoperasikan layanan Trans-Jabodetabek dengan rute Alam Sutera-Blok M (S61) pada 24 April Lampau.
Gubernur DKI Pramono Anung mengaku berencana menggratiskan seluruh layanan bus Trans-Jabodetabek begitu keenam Lintasan resminya beroperasi. “Kami sepakati, dalam jangka menengah panjang, Trans-Jabodetabek akan digratiskan,” ujar Pramono.
Ia menyebut Pemprov DKI tengah menyiapkan skema subsidi yang menjamin operator tetap berkelanjutan tanpa membebani penumpang.
Ketika ini pengguna Trans-Jabodetabek Lagi membayar Rp3.500 per perjalanan. Setelah sistem subsidi rampung dan seluruh rute (termasuk S61 Alam Sutera–Blok M) berjalan optimal, pemotongan tarif akan dilakukan bertahap hingga Rp0.
Pramono menugaskan Dinas Perhubungan DKI dan manajemen Trans-Jakarta melakukan Perluasan besar besaran, termasuk menjangkau Kawasan yang belum terhubung angkutan massal.
Dengan 70 ribu penumpang per hari yang sudah memanfaatkan layanan gratis di dalam Jakarta, Pemprov DKI juga memproyeksikan lonjakan signifikan setelah Trans-Jabodetabek diterapkan. “Anggota Bekasi, Tangerang, Depok, Bogor, bahkan Cianjur akan Dapat ke Jakarta tanpa ongkos selama masa program ini,” kata Pramono.
Skema subsidi akan dibiayai melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta serta kontribusi pemerintah pusat dan provinsi Kawan, serupa pola buy the service (BTS).
Tetapi, detail besaran anggaran dan tenggat penerapan tarif Rp0 belum diungkap, menunggu kajian finansial dan penyesuaian regulasi lintas provinsi. (Far/P-2)

