5 Hewan dengan Umur Paling Pendek, Eksis yang Hidup Hanya dalam Hitungan Jam

5 Hewan dengan Umur Paling Pendek, Ada yang Hidup Hanya dalam Hitungan Jam
Hewan dengan usia terpendek, 24 jam(Dok. Planet natural)

TERDAPAT banyak hewan di alam ini yang memiliki umur singkat, terkadang hanya beberapa jam saja setelah mencapai fase dewasa.

Meski usia mereka terkesan tidak cukup untuk menjalani kehidupan yang penuh, adaptasi evolusioner mereka memungkinkan keberlangsungan spesies dengan cara yang unik.

Berikut adalah lima hewan yang memiliki umur terpendek di dunia, tidak sampai sehari.

Baca juga : Hari Hewan Sedunia 2024. Ini Sejarah, Tujuan, dan Maksud.

1. Lalat Capung (Mayfly)

Mayfly dikenal sebagai hewan dengan siklus hidup dewasa terpendek di dunia.

Mayfly termasuk dalam ordo Ephemeroptera yang berarti “pendek umur,” mengacu pada umur mereka yang hanya berkisar antara beberapa jam hingga maksimal 24 jam setelah menjadi dewasa.

Sepanjang hidup mereka, mayfly melalui berbagai tahapan mulai dari telur, nimfa, hingga dewasa. Fase dewasa mereka dikhususkan hanya untuk satu hal, yaitu reproduksi. Mereka tidak makan atau melakukan aktivitas lainnya selain kawin dan bertelur sebelum akhirnya mati dalam waktu kurang dari satu hari.

Baca juga : Ahli Maritim: Indonesia Bertanggungjawab Jaga Kelestarian Ekosistem Laut

Dikutip dari jurnal Wildlife Informer, meskipun dewasa hanya hidup selama sehari, siklus hidup mayfly bisa berlangsung bertahun-tahun ketika masih dalam fase nimfa di dalam air.

Cek Artikel:  Anda Pria dan Berusia 45 Mengertin ke Atas Ayo, Cek Kanker Prostat

Mereka hidup di sungai dan danau, dan berfungsi sebagai indikator kualitas air karena sangat peka terhadap polusi. Lalat capung ini memainkan peran ekologis penting sebagai makanan bagi berbagai hewan air dan burung.

2. Lalat Pancing (Chironomid Midges)

Lalat pancing, atau dikenal sebagai chironomid midges, adalah serangga kecil yang hidup sangat singkat setelah mereka mencapai dewasa. Setelah menetas dari larva, mereka hanya hidup beberapa jam hingga satu hari; selama itu, mereka berkumpul dalam jumlah besar untuk kawin.

Baca juga : 10 Teladan Hewan Omnivora, Begini Kepribadianistik-cirinya

Sering terlihat di sekitar badan air atau daerah lembab, lalat ini tidak menghisap darah seperti nyamuk, tetapi tetap memainkan peran ekologis penting. Di dalam ekosistem, mereka berfungsi sebagai sumber makanan utama bagi ikan dan burung air.

Sebuah artikel dari International Fund for Animal Welfare (IFAW) mencatat bahwa siklus hidup singkat lalat pancing ini menghindarkan mereka dari predator secara massal.

Berkumpul dalam jumlah besar memberikan keuntungan dalam kelangsungan hidup; hanya sebagian kecil yang ditangkap predator, sementara sisanya berhasil bereproduksi dan meneruskan siklus hidupnya.

Baca juga : Gurun Absahara: Tumbuhan, Hewan, Penduduk, Ekonomi, Transportasi, dan Eksplorasi

3. Nyamuk Zygoptera (Damselflies)

Nyamuk Zygoptera atau damselflies memiliki siklus hidup yang menarik, terutama beberapa spesies yang hanya hidup dalam hitungan jam setelah dewasa.

Cek Artikel:  Dua Bulan Kagak Hujan, 38 Daerah di Tujuh Provinsi Alami Kekeringan Ekstrem

Setelah menetas dari nimfa yang hidup di air, damselflies segera terbang untuk mencari pasangan. Proses reproduksi mereka terjadi dengan cepat, dan setelahnya, mereka akan mati.

Pada fase dewasa yang sangat singkat ini, damselflies menggunakan warna-warna cerah mereka untuk menarik pasangan.

Penelitian yang dipublikasikan di Journal of Insect Behavior menyebutkan bahwa pola hidup singkat ini berkaitan dengan adaptasi lingkungan yang berbahaya bagi predator. Damselflies yang hidup di daerah dengan banyak predator meminimalkan waktu mereka di udara sebagai bentuk adaptasi agar tidak mudah tertangkap.

4. Lalat Buah (Drosophila melanogaster)

Lalat buah terkenal dalam dunia sains sebagai objek penelitian genetika, tetapi di alam liar, mereka memiliki siklus hidup dewasa yang sangat pendek, sekitar 24 jam.

Lalat buah berkembang biak dengan cepat, dan dalam waktu singkat setelah mencapai usia dewasa, mereka akan kawin dan bertelur.

Perkembangan mereka sangat dipengaruhi oleh suhu lingkungan, di mana suhu yang lebih tinggi mempercepat proses pertumbuhan.

Menurut jurnal Nature Communications, lalat buah berkembang biak dengan sangat cepat sehingga mereka menjadi salah satu hewan paling sukses dalam hal kelangsungan spesies.

Cek Artikel:  Ini Tips untuk Mengatasi Doom Spending

Meski umur dewasa mereka sangat pendek, kemampuan mereka untuk bereproduksi secara cepat memungkinkan kelangsungan populasi yang stabil, bahkan dalam kondisi lingkungan yang berubah-ubah.

5. Kupu-Kupu (Butterflies)

Beberapa spesies kupu-kupu, seperti Asura, hanya memiliki umur yang sangat pendek setelah menetas dari kepompong mereka. Spesies ini sering ditemukan di daerah tropis, dan setelah mencapai fase dewasa, kupu-kupu Asura hanya hidup selama beberapa jam.

Pada saat ini, mereka harus segera kawin dan bertelur di tanaman inang mereka sebelum mati. Umur dewasa yang singkat ini menjadi salah satu strategi adaptasi mereka dalam menghadapi predator serta perubahan iklim yang ekstrem di habitat mereka.

Studi dalam Ecology Letters menunjukkan bahwa kupu-kupu tropis ini hidup singkat karena suhu tinggi mempercepat metabolisme mereka.

Habitat yang hangat mempercepat siklus hidup, mengakibatkan waktu yang lebih singkat untuk melakukan aktivitas reproduksi sebelum mati.

Hewan-hewan dengan umur singkat menunjukkan bagaimana alam dapat beradaptasi dengan berbagai kondisi lingkungan yang berbeda.

Meskipun hanya hidup selama beberapa jam hingga satu hari, mereka berhasil berkembang biak dan melestarikan spesies mereka, membuktikan bahwa kehidupan singkat juga mampu ikut andil dalam kontribusi bagi ekosistem. (Z-10)

Mungkin Anda Menyukai