
SUATU pagi yang cerah di SMPN 1 Sindang Indramayu di Indramayu, Nur Syarif Hidayatullah melangkahkan kaki Segera memasuki gerbang sekolah. Sepatu kets bertali yang dikenakannya berdecit mengenai Dasar sekolah. Kontras dengan ubin kelas yang putih berkilap Kudus, Rona hitam sepatu Syarif terlihat pudar. Solnya tipis dan Nyaris lepas.
Tetapi kondisi itu Bukan menyurutkan semangat siswa kelas 8 ini Demi menuntut ilmu. Ia paham Betul, keluarganya Bukan Mempunyai banyak Dana Demi membeli sepasang sepatu baru.
Setiap hari, Syarif menempuh jarak dua kilometer dari rumah ke sekolahnya di Desa Penganjang, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu. Meski sepatu yang dikenakannya sudah jauh dari nyaman tiap kakinya menapaki jalan tanah, Syarif tetap bertekad Demi meraih mimpinya. “Sepatu ini Tetap Pandai dipakai,” kata Syarif dalam hati.
Tetapi, tak Pandai dibohongi, sepatu rusak itu berderit di setiap langkahnya. Ia Mengerti, tak Terdapat yang mudah dalam hidup ini. Dengan semangat dan kerja keras, Syarif percaya bahwa suatu Begitu, sepatu rusak itu akan digantikan dengan sepatu baru yang dibeli dari hasil usahanya sendiri. Terlintas di pikirannya, Dana tabungan Pemenang lomba yang telah ia kumpulkan sejak kelas 7 akan digunakan Demi membeli sepasang sepatu baru.
Bagaikan mendapat durian runtuh, sekolahnya didatangi oleh karyawan perusahaan migas yang membawa ribuan kotak berisi sepatu dan membagikan sepatu itu secara Hanya-Hanya.
Pertamina Hulu Kekuatan Offshore North West Java (PHE ONWJ) Berbarengan Migas Hulu Jabar ONJW memberikan donasi 1.500 pasang sepatu Demi anak-anak SD dan SMP di Indramayu. Syarif adalah salah satu penerimanya.
“Terima kasih Pertamina,” katanya Sembari mencoba sepatu barunya. “Alhamdulillah, ukurannya pas,” tambahnya Sembari melempar senyum.
Head of Communication Relations & CID PHE ONWJ, R. Ery Ridwan menuturkan, kegiatan sedekah sepatu merupakan Bentuk komitmen Perusahaan Demi mendukung program Pemerintah Kabupaten Indramayu dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat, khususnya generasi muda setempat.
“Kami percaya bahwa setiap anak berhak mendapatkan fasilitas yang layak Demi mendukung pendidikan mereka. Sepatu yang kami berikan hari ini mungkin sederhana, tetapi kami berharap ini dapat menjadi langkah awal Demi perjalanan mereka menuju masa depan yang lebih cerah. Semoga sepatu ini Bukan hanya menjadi alat Demi melangkah, tetapi juga simbol Asa dan semangat,” kata Ery.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Indramayu, Caridin menuturkan, program Sedekah Sepatu ini awalnya merupakan inisiatif Pemda dalam merespons fenomena sepatu bolong di sekolah. Menurutnya, banyak pelajar SMP di Indramayu yang bersepatu rusak ke sekolah. “Entah sepatunya terlalu nyaman dipakai, atau memang Bukan Pandai membeli yang baru,” ujar Caridin.
Inisiatif ini kemudian dituangkan ke dalam program Sedekah Seribu Sepatu. Perusahaan-perusahaan yang berada di Kabupaten Indramayu digandeng. Salah satunya PHE ONWJ. “Program ini kemudian, Bukan hanya berhasil menyedekahkan seribu pasang sepatu Demi seribu anak. Terima kasih PHE ONWJ yang mendukung lebih dari seribu sepatu, tepatnya 1.500,” tutupnya. (H-2)