Zelensky Sebut Perdebatannya dengan Trump Jelek bagi AS dan Ukraina

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. (EPA-EFE)

Washington: Dalam peristiwa yang mengejutkan banyak pihak, Presiden Amerika Perkumpulan (AS) Donald Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berselisih di hadapan sorot media di Gedung Putih pada hari Jumat.

Trump, dan juga Wakil Presiden AS JD Vance, menuduh Zelensky kurang berterima kasih atas Sokongan AS kepada Ukraina selama ini. Sementara Zelensky hanya menekankan bahwa Ukraina menginginkan jaminan keamanan Apabila harus menyepakati gencatan senjata.

Mengutip dari ITV, Sabtu, 1 Maret 2025, Zelensky dan timnya diminta Kepada pergi lebih awal setelah perdebatan sengit di Ruang Oval, di mana Trump menuduhnya “berjudi dengan Perang Dunia III,” dan Vance menyebutnya “Tak sopan.”

Cek Artikel:  Polisi Singapura Selidiki Guru Prasekolah Sepak Anak Lima Tahun

Usai pertemuan, Zelensky menolak meminta Ampun atas perdebatan sengitnya dengan Trump, tetapi berharap dapat memperbaiki Interaksi.

Lagi di hari yang sama, Zelensky muncul di Fox News, di mana ia ditanya apakah hubungannya dengan Trump dapat diselamatkan.

“Ya, tentu saja, karena ini Interaksi yang lebih dari dua presiden,” jawab Zelensky.

“Ini adalah Interaksi historis, Interaksi yang kuat antara rakyat kita, dan itulah sebabnya saya selalu memulai Kepada mengucapkan terima kasih kepada rakyat Anda dari rakyat kita,” sambungnya.

Tetapi, Zelensky mengatakan dirinya “Tak Tentu bahwa kami melakukan sesuatu yang Jelek” ketika ditanya tentang perdebatan tersebut, tetapi mengakui bahwa itu “Jelek bagi kedua belah pihak.”

Cek Artikel:  Militer Israel Keluarkan Perintah Evakuasi Baru bagi Penduduk Gaza Utara

“Tentu saja, saya berterima kasih kepada presiden, dan, tentu saja, kepada Kongres, tetapi pertama-tama, kepada rakyat Anda. Rakyat Anda membantu menyelamatkan rakyat kami. Kami sangat Ingin Mempunyai Segala Interaksi yang kuat ini,” tambah Zelensky.

Sementara itu, setelah pertemuan di Gedung Putih, Trump berbicara kepada wartawan sebelum menuju Florida, dan dia mengakui bahwa pertemuan itu Tak “hebat” dan mengatakan Zelensky “berlebihan.” Ia mengulangi bahwa dia “menginginkan perdamaian,” dan menuduh Zelensky hanya Ingin “berperang, berperang, berperang.”

Kepada melanjutkan pembicaraan dengan AS, Trump mengatakan Zelensky perlu “mengatakan bahwa dia menginginkan perdamaian.” Presiden berusia 78 tahun itu mengatakan dalam tulisan sebelumnya di Truth Social, bahwa Zelensky “Tak siap Kepada perdamaian Apabila Amerika terlibat” dan bahwa dia telah “Tak menghormati” AS.

Cek Artikel:  Inggris Beri Ukraina 12,3 T

Sebagai tanggapan, para pemimpin Eropa mendukung Zelensky, meyakinkannya bahwa dia Tak sendirian.  Perdana Menteri Inggris Keir Starmer juga menjanjikan “dukungan tak tergoyahkan” Kepada Ukraina.

Baca juga:  Disebut Kurang Bersyukur, Zelensky Sudah 33 Kali Berterima Kasih ke AS

Mungkin Anda Menyukai