Yusron Ihza Mahendra Rilis Novel Sejarah

Yusron Ihza Mahendra Rilis Novel Sejarah 
Mantan Duta Besar (Dubes) RI Buat Jepang Yusron Ihza Mahendra dalam acara Peluncuran Novel IRIAN BARAT: Bayang-Bayang Intrik Mendunia di Balik Rahasia Pembunuhan Kennedy di Jakarta, Kamis (6/2/2025).(ANTARA/Agatha Olivia Victoria)

MANTAN Duta Besar (Dubes) RI Buat Jepang Yusron Ihza Mahendra meluncurkan novel sejarah keterlibatan Indonesia dalam dinamika politik Mendunia, salah satunya Ketika masa pembunuhan Presiden Ke-35 Amerika Perkumpulan (AS) John Fitzgerald Kennedy di Dallas pada 1963.

Yusron mengatakan novel berjudul IRIAN BARAT: Bayang-Bayang Intrik Mendunia di Balik Rahasia Pembunuhan Kennedy tersebut bertujuan Buat memberikan perspektif lain bagi pembaca dalam Menyantap sejarah dan memperkaya pemahaman para pembaca terhadap masa Lewat.

“Meski ini novel, tetapi tetap sebagian besar kisah Konkret. Ini dibuat novel agar yang baca juga Bukan terlalu serius tapi Bisa Sembari rebahan, Tetapi membaca sesuatu yang isinya tetap serius,” ungkap Yusron Ketika Peluncuran Novel IRIAN BARAT: Bayang-Bayang Intrik Mendunia di Balik Rahasia Pembunuhan Kennedy di Jakarta, Kamis (6/2).

Cek Artikel:  ANIMAkini IKJ Arena Bertemunya Seniman dengan Profesional Animasi

Dia menyebut novel setebal 464 halaman tersebut menyingkap tabir gelap di balik salah konspirasi politik terbesar abad ke-20, yakni pembunuhan Kennedy.

Mengusung latar perang dingin, persaingan ideologi, dan kepentingan ekonomi korporat besar Amerika, kata dia, novel itu membawa pembaca ke dalam sebuah perjalanan penuh ketegangan dan menguak rahasia di balik tragedi yang mengubah Paras dunia.

Dalam novel tersebut, Yusron menuturkan diceritakan terdapat rencana kunjungan Kennedy ke Jakarta, Indonesia pada Mei 1964 Buat Bersua Presiden Pertama RI Soekarno, yang menjadi ancaman bagi mantan Direktur Badan Intelijen Pusat (Central Intelligence Agency/CIA) AS Allen Dulles dalam pertarungan strategi melawan Kennedy.

Cek Artikel:  Jojo Gautama Rilis Single Oh Mama (I Will Always Be There For You)

Kalau kunjungan terlaksana, kata dia, Kennedy akan berhasil merangkul dan meyakinkan Soekarno, pemimpin yang berani menentang Penguasaan Dunia Barat itu.

Pasalnya, Soekarno bukan tokoh sembarangan karena merupakan arsitek Penting Konferensi Asia Afrika pada 1955 di Bandung, Indonesia, yang melahirkan Gerakan Non-Blok, sebuah blok Independen yang menolak berpihak pada Blok Barat atau Blok Timur.

“Soekarno bahkan membentuk Conference of the New Emerging Forces (Conefo), organisasi tandingan PBB, setelah Indonesia keluar dari keanggotaan PBB sebagai bentuk protes atas kebijakan Dunia yang dianggap Bukan adil,” ungkap Yusron.

Cek Artikel:  Konser Music of the Spheres Coldplay Pecahkan Rekor

Yusron melanjutkan, tetapi 6 bulan sebelum pertemuan dengan Soekarno, Keneddy ditembak Wafat di Dallas, menyusul Mortalitas mantan Perdana Menteri RI DJuanda Kartawidjaja (Ketua Tim Perunding Indonesia dalam Program Sokongan Ekonomi Kennedy), yang tewas mendadak di tengah perjamuan makan malam di Jakarta, dua minggu sebelumnya.

Tetapi demikian, dia menjelaskan IRIAN BARAT Bukan hanya merupakan cerita tentang konspirasi dan perjuangan mengungkap kebenaran, tetapi juga kisah tentang Asmara dan kebencian, kesetiaan dan pengkhianatan, keberanian, serta kekuatan tekad di tengah dunia yang penuh intrik.

“Sebuah novel yang menggugah pikiran, menggetarkan hati, dan membawa pembaca memahami sejarah kelam yang terlupakan,” pungkas Yusron. (Ant/Z-1)

Mungkin Anda Menyukai