
EVOLUSI adalah proses perubahan bertahap yang terjadi pada makhluk hidup sepanjang waktu.
Melalui evolusi, spesies dapat beradaptasi, berkembang, atau bahkan punah. Proses ini menjadi landasan Krusial dalam memahami keanekaragaman Biologi di Bumi.
Sejarah mencatat bahwa Insan telah lelet mencari jawaban tentang bagaimana makhluk hidup berubah dan berkembang.
Tetapi, pemahaman ilmiah tentang evolusi mulai Terkenal setelah Charles Darwin mempublikasikan teori seleksi alam dalam Kitab On the Origin of Species pada tahun 1859.
Teori ini menjadi dasar pemikiran modern tentang evolusi, meskipun berbagai teori lain turut berkontribusi dalam menjelaskan proses ini.
Ingin Paham lebih jauh? Yuk, kita pelajari berbagai teori evolusi yang menarik, mulai dari teori seleksi alam Darwin hingga teori katastrofi!
1. Teori Lamarck (Pewarisan Sifat yang Didapatkan)

Jean-Baptiste Lamarck berpendapat bahwa makhluk hidup dapat mewariskan sifat yang diperoleh selama hidupnya kepada keturunannya.
Contohnya, nenek moyang jerapah yang Mempunyai leher pendek dipercaya memperpanjang lehernya Kepada menjangkau daun di pohon tinggi. Tetapi, teori ini telah terbantahkan oleh bukti ilmiah modern yang menekankan bahwa pewarisan sifat dipengaruhi oleh Unsur genetik, bukan perubahan fisik selama hidup.
2. Teori Darwin (Seleksi Alam)

Charles Darwin memperkenalkan teori seleksi alam, yang menyatakan bahwa individu dengan Tanda khas paling sesuai dengan lingkungannya Mempunyai Kesempatan lebih besar Kepada bertahan hidup dan bereproduksi.
Salah satu Teladan terkenal adalah burung Finch di Kepulauan Galapagos, yang paruhnya berevolusi sesuai jenis makanan. Teori ini mendapat dukungan dari berbagai bukti ilmiah seperti fosil dan distribusi geografis spesies.
3. Teori Mutasi (Hugo de Vries)
Hugo de Vries menyatakan bahwa mutasi genetik mendadak dapat menciptakan sifat baru pada makhluk hidup.
Teladan Konkret adalah perubahan Corak ngengat di Inggris selama Revolusi Industri, dari Corak cerah ke gelap, yang membantu mereka beradaptasi dengan lingkungan.
4. Teori Sintesis Modern (Neodarwinisme)
Teori ini menggabungkan konsep seleksi alam Darwin dengan genetika modern.
Unsur seperti mutasi, Kategori gen, dan spesiasi dianggap saling bekerja sama dalam membentuk keanekaragaman Biologi. Dengan integrasi ilmu genetika, teori ini menjelaskan pewarisan sifat dan bagaimana spesies baru muncul.
5. Teori Weismann (Garis Germplasm)
August Weismann membuktikan bahwa sifat yang didapat selama hidup Enggak diwariskan. Dalam eksperimennya, ia memotong ekor tikus selama beberapa generasi, tetapi keturunannya tetap lahir dengan ekor.
Hal ini menegaskan bahwa pewarisan hanya terjadi melalui materi genetik pada sel reproduktif.
6. Teori Katastrofi (Georges Cuvier)
Georges Cuvier mengemukakan bahwa bencana alam besar memengaruhi evolusi, memusnahkan sebagian besar kehidupan di Bumi, dan memungkinkan spesies yang tersisa berkembang menjadi spesies baru. Teori ini menunjukkan bahwa perubahan besar dalam keanekaragaman Biologi dapat terjadi secara tiba-tiba.
Setiap teori evolusi memberikan perspektif Aneh yang membantu kita memahami perubahan kehidupan.
Dari teori Lamarck hingga sintesis modern, evolusi tetap menjadi konsep Esensial dalam Biologi, menjelaskan Interaksi kompleks antara genetika, lingkungan, dan seleksi alam.
Sumber: Quipper, Kutabb Digital

