Yuk Kenali Perbedaan Tugas Pamong Praja di Desa dan Kota

Yuk Kenali Perbedaan Tugas Pamong Praja di Desa dan Kota
Pamong praja memiliki peran vital baik di desa maupun kota, meski dengan tugas dan tantangan yang berbeda.(MI/Ruta)

PAMONG praja, sebagai bagian penting dari pemerintahan daerah, memiliki peran sentral dalam menjaga ketertiban dan mengelola pembangunan di wilayahnya. 

Tetapi, tugas dan tanggung jawab pamong praja di desa dan kota memiliki perbedaan mendasar, yang dipengaruhi karakteristik wilayah dan kebutuhan masyarakat. 

Perbedaan peran pamong praja di desa dan kota, serta tantangan

1. Lingkup Tugas

Pamong Praja di Desa 

Di desa, pamong praja lebih fokus pada pembangunan infrastruktur dasar, seperti jalan desa, irigasi, serta fasilitas publik sederhana. Mereka juga bertanggung jawab dalam pemberdayaan masyarakat, menyelesaikan masalah sosial lokal, dan menjaga kerukunan antarwarga. Tugas mereka umumnya berkaitan dengan kebutuhan sehari-hari masyarakat desa yang lebih sederhana dan berbasis pada kekuatan lokal.

Baca juga : Ini Dia Besaran Gaji yang Diterima Satpol PP

Pamong Praja di Kota 

Tugas pamong praja di kota lebih kompleks. Mereka terlibat dalam penegakan peraturan daerah, pelayanan publik yang luas seperti transportasi, perizinan, pengelolaan kebersihan, dan pengendalian dampak urbanisasi. Di kota, pamong praja harus mampu menangani dinamika sosial yang lebih cepat berkembang, serta menghadapi berbagai masalah yang khas di wilayah perkotaan seperti kemacetan, urbanisasi, dan permasalahan perumahan.

Cek Artikel:  Pesan Cak Imin ke Perusuh Muktamar Kalau Kalian Kader NU Jangan Pengecut

2. Interaksi dengan Masyarakat

Pamong Praja di Desa 

Interaksi pamong praja dengan masyarakat desa cenderung lebih personal dan dekat. Mereka sering kali mengenal warga secara langsung, sehingga keterlibatan mereka dalam kegiatan masyarakat sangat terasa. Pemecahan masalah sering dilakukan melalui musyawarah atau dialog langsung dengan warga, yang memungkinkan penyelesaian yang lebih cepat dan efisien.

Pamong Praja di Kota 

Sebaliknya, interaksi pamong praja dengan masyarakat kota lebih formal dan cenderung birokratis. Banyak interaksi dilakukan melalui program-program resmi pemerintah. Karena skala penduduk yang lebih besar dan masalah yang lebih kompleks, pendekatan personal sulit dilakukan. Pamong praja di kota sering bekerja melalui koordinasi dengan instansi lain untuk menyelesaikan masalah-masalah yang muncul.

Baca juga : Peran Vital Satpol PP: Menjaga Ketertiban Lazim dan Melindungi Hak Masyarakat

3. Sumber Daya

Pamong Praja di Desa 

Sumber daya yang tersedia bagi pamong praja di desa seringkali terbatas, baik dari segi anggaran, sumber daya manusia, maupun infrastruktur. Kondisi ini mengharuskan mereka lebih kreatif dalam memanfaatkan sumber daya yang ada, serta mengutamakan kerja sama dan gotong royong dengan masyarakat.

Cek Artikel:  Bea Cukai Batam Gagalkan Upaya Penyelundupan 700 Ribu Lebih Benih Lobster

Pamong Praja di Kota 

Di kota, pamong praja umumnya memiliki akses pada sumber daya yang lebih memadai. Anggaran yang lebih besar dan tenaga kerja yang lebih profesional memungkinkan mereka menjalankan program yang lebih komprehensif. Tetapi, tantangan kompleksitas masalah di kota menuntut mereka untuk mengelola sumber daya dengan lebih efektif dan efisien.

4. Tantangan yang Dihadapi

Pamong Praja di Desa 

Tantangan utama yang dihadapi pamong praja di desa adalah keterbatasan infrastruktur, sulitnya aksesibilitas ke daerah-daerah terpencil, serta tingkat pendidikan masyarakat yang beragam. Pamong praja sering menghadapi kondisi dimana mereka harus mengatasi permasalahan dengan sumber daya yang minim, namun tetap harus memastikan pembangunan desa tetap berjalan.

Baca juga : Tugas Pamong Praja dan Koordinasinya dengan Penegak Hukum Lainnya

Pamong Praja di Kota 

Pamong praja di kota berhadapan dengan masalah yang lebih kompleks, seperti kepadatan penduduk, kemacetan lalu lintas, kriminalitas, dan berbagai permasalahan sosial perkotaan lainnya. Mereka juga dituntut untuk menegakkan peraturan daerah dengan tegas, serta memberikan pelayanan publik yang cepat dan efisien di tengah dinamika kota yang terus berkembang.

Cek Artikel:  NasDem Merapat ke KIM, Sistem Presidensial Prabowo Semakin Kuat

5. Pusat perhatian Pembangunan

Pamong Praja di Desa 

Pusat perhatian pembangunan di desa lebih mengarah pada keberlanjutan dan pemberdayaan masyarakat. Pamong praja bekerja untuk memastikan infrastruktur dasar tersedia dan mendukung kehidupan sehari-hari warga desa. Selain itu, mereka juga fokus pada pengembangan potensi lokal dan kearifan lokal yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Pamong Praja di Kota 

Di kota, pamong praja lebih berorientasi pada pembangunan perkotaan yang modern dan berkelanjutan. Mereka terlibat dalam pengembangan ekonomi daerah, infrastruktur perkotaan, serta penanganan isu-isu lingkungan seperti polusi udara dan pengelolaan sampah.

Baca juga : Mengenal Lebih Dekat Pamong Praja: Sejarah dan Tujuan Primernya

Tugas pamong praja di desa dan kota memiliki perbedaan signifikan yang disebabkan karakteristik wilayah, kebutuhan masyarakat, dan kompleksitas masalah yang dihadapi. Pamong praja di desa berperan lebih dekat dengan masyarakat dan fokus pada pembangunan infrastruktur dasar serta pemberdayaan lokal. 

Sementara itu, pamong praja di kota harus menghadapi tantangan urbanisasi, pelayanan publik yang lebih luas, serta penegakan peraturan yang kompleks. 

Meski berbeda, kedua peran tersebut sama-sama penting dalam memastikan kesejahteraan masyarakat di seluruh Indonesia. 

Mungkin Anda Menyukai