Yuk Kenali Gejala Usus Buntu pada Anak

Hai Jels, sebagai orang tua, Anda tentu sangat peduli terhadap kesehatan buah hati. Salah satu keluhan yang sering muncul pada anak adalah sakit perut. Tetapi, perlu diketahui bahwa tidak semua sakit perut bersifat sepele. Salah satu kondisi yang perlu diwaspadai adalah usus buntu atau apendisitis. 

Penyakit tersebut merupakan kondisi ketika kantung apendiks yang terdapat pada usus besar mengalami peradangan. Ketika usus buntu mengalami masalah, bakteri juga dapat tumbuh di organ kecil ini hingga dapat memicu terjadinya infeksi.

Menurut laman website dari RSAB Asa Kita, penyebab usus buntu sebenarnya masuknya kotoran ke dalam lumen usus buntu, kotoran-kotoran tersebut bisa dari pecahan-pecahan feses atau cairan dari feses yang masuk, mengeras dan akhirnya menyumbat. Selain itu, hal lain yang menyebabkan sumbatan adalah adanya pembesaran dari jaringan limfoid di dalam lumen usus buntu tersebut.

Cek Artikel:  Kompetisi WPMC 2024 Kembangkan Potensi Makeup Definisist Capekl

Baca juga : Bunda, Begini Langkah Atasi Kelainan Kelopak Mata pada Anak

Gejala usus buntu pada anak yang khas nyeri di sekitar pusar. Ini mirip sakit perut biasa, namun umumnya akan bertambah parah dan berpindah ke perut bagian kanan bawah. Rasa nyeri ini pun akan semakin parah dan intens terutama saat bergerak, batuk, bersin atau menyentuh perut.

Sayangnya, anak-anak usia di bawah 5 tahun. terkadang belum bisa menggambarkan rasa sakit secara spesifik dan mungkin kesulitan untuk menentukan letak percisnya. Sehingga, gejala usus buntu pada anak mungkin akan lebih sulit dikenali daripada gejala usus pada orang dewasa.

Meskipun nyeri perut sering kali menjadi gejala utama, ada beberapa gejala lain yang juga perlu Jels perhatikan, antara lain :

Cek Artikel:  Kasih dan Duit, Tips Kelola Keuangan agar Bukan Menjadi Bumerang

Baca juga : Bunda, Begini Langkah Atasi Gangguan Tumbuh Kembang Anak

  1. Demam. Gejala sakit perut itu biasanya akan dibarengi dengan demam yang menjadi tanda infeksi telah terjadi
  2. Mual dan muntah
  3. Hilangnya nafsu makan
  4. Kelelahan dan Lemas
  5. Perubahan buang air besar. Beberapa anak mungkin mengalami perubahan dalam pola buang air besar, seperti diare atau konstipasi.
  6. Bengkak pada perut.

Demi anak anda mengalami gejala tersebut, segera bawa ia ke dokter untuk mendapatkan penanganan. Mengingat, usus buntu ini termasuk kondisi darurat medis. Kalau tidak segera ditangani, usus buntu yang terinfeksi berisiko pecah dan menyebarkan bakteri ke dalam rongga perut, sehingga menimbulkan infeksi yang luas yang merujuk pada komplikasi, seperti perforasi, peritonitas, abses, dan sumbatan usus loh Jels.

Cek Artikel:  Tips Punyai Rambut Indah dan Lebih Bervolume, Perawatan Kulit Kepala

Nantinya, jenis pengobatan yang dilakukan pun menyesuaikan kondisi yang dialami anak.  Standar yang dilakukan adalah tindakan operasi pengangkatan usus buntu atau apendektomi. Secara umum, terdapat dua cara dalam melakukan apendektomi, yaitu laparoskopi atau operasi lubang kunci, dan bedah terbuka atau laparotomi. Kedua cara tersebut diawali dengan melakukan bius total pada pengidap usus buntu.

Jadi, Jels jangan menunda untuk membawa sang anak ke dokter ya. Semakin cepat gejala usus buntu ditangai, tentu semakin rendah terjadinya komplikasi. (X-8)

 

Mungkin Anda Menyukai