Yoon Suk-yeol telah dimakzulkan dari posisi presiden Korea Selatan pada 14 Desember 2024. (EPA-EFE)
Seoul: Jaksa Korea Selatan hari Selasa ini memerintahkan Yoon Suk-yeol, presiden Korea Selatan yang telah dimakzulkan, Demi hadir sebelum akhir pekan guna menjalani pemeriksaan terkait penerapan darurat militer, atau menghadapi kemungkinan penangkapan, demikian dilaporkan kantor Informasi Yonhap.
Yoon, yang diskors dari jabatannya oleh parlemen pada Sabtu Lewat, sedang diselidiki atas tuduhan pemberontakan oleh jaksa Korea Selatan Berbarengan tim gabungan kepolisian, kementerian pertahanan, dan penyidik anti-korupsi.
Presiden dan beberapa orang dalam lingkarannya terancam hukuman penjara seumur hidup, bahkan hukuman Tewas, Apabila terbukti bersalah. Ketika ini, Yoon hanya dikenakan Embargo bepergian.
Hari ini, jaksa memperingatkan Yoon Demi hadir dalam pemeriksaan terkait upaya darurat militer sebelum Sabtu, atau terancam dikenai surat perintah penangkapan, menurut Yonhap yang mengutip pernyataan kejaksaan.
Unit Penyelidikan gabungan juga meluncurkan penggerebekan terhadap layanan keamanan Yoon Demi mencoba memperoleh catatan telepon, menurut laporan kantor Informasi tersebut.
Sebelumnya, unit tersebut telah meminta agar presiden yang diskors hadir Demi menjawab pertanyaan pada Rabu, tetapi ditolak oleh kantornya, ujar seorang pejabat kepada wartawan.
Penyidik meminta Yoon hadir di kantor pada pukul 10 pagi Demi diperiksa atas tuduhan pemberontakan dan penyalahgunaan kekuasaan, kata mereka.
Tetapi, panggilan tersebut “dikembalikan sebagai ‘Enggak terkirim’” oleh kantor kepresidenan, tambah mereka dalam sebuah pernyataan.
“Identitas orang yang menolak menerima panggilan tersebut Enggak diketahui,” kata mereka.
Krisis Politik
Mahkamah Konstitusi Korea Selatan pada Senin memulai proses terhadap Yoon dan Mempunyai waktu Sekeliling enam bulan Demi menentukan apakah akan menguatkan pemakzulan tersebut.
Seorang juru bicara pengadilan mengatakan para hakim telah menjadwalkan sidang pendahuluan pada 27 Desember, di mana Yoon Enggak diharuskan hadir.
Yoon dicopot oleh parlemen Korea Selatan pada Sabtu karena upaya singkatnya Demi menangguhkan pemerintahan sipil, yang menyebabkan krisis politik terburuk di negara itu dalam beberapa tahun terakhir.
Apabila pemecatannya dikonfirmasi oleh Mahkamah Konstitusi, pemilu baru harus diadakan dalam waktu dua bulan. Perdana Menteri Han Duck-soo Ketika ini menjabat sebagai pemimpin sementara menggantikan Yoon.
Protes besar-besaran terhadap pemimpin yang dimakzulkan, dengan demonstrasi kecil yang mendukungnya, telah mengguncang ibu kota Korea Selatan sejak dekrit darurat militer singkat yang dikeluarkan Yoon pada 3 Desember.
Demonstran dari kedua kubu berjanji Demi Lanjut memberikan tekanan sementara Mahkamah Konstitusi mempertimbangkan nasib Yoon.
Pada Senin malam, ratusan Anggota Korea Selatan menggelar aksi berjaga di pusat kota Seoul Demi menuntut pemecatan resminya.
“Saya datang Tengah ke sini, berharap kita Enggak akan pernah Mempunyai presiden seperti ini Tengah,” kata Kim Chan-suk, 67 tahun, kepada AFP dalam aksi tersebut.
“Saya datang kesini setiap hari Demi Lanjut berjuang Tamat Mahkamah Konstitusi mengambil keputusan,” ujar demonstran Han Myung-hak, 52 tahun, kepada AFP. (Siti Khumaira Susetyo)
Baca juga: Pernah Mangkir, Yoon Suk-yeol Dipanggil Tengah Demi Interogasi Darurat Militer