Yogyakarta dorong UMKM naik kelas lewat standardisasi layanan

Coba kalau Malioboro Lagi dipertahankan dengan kondisi seperti dulu

Yogyakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mendorong para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di daerahnya Kepada Dapat naik kelas dan Mempunyai Sasaran pasar yang lebih luas lewat penerapan standardisasi layanan.

Menurut Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, standardisasi layanan juga efektif Kepada menarik dan menggaet minat para wisatawan Berkualitas lokal dan mancanegara Kepada semakin menggeliatkan ekonomi kreatif di Yogyakarta.

“UMKM itu harus Dapat naik kelas. Kami melakukan standardisasi layanan dimulai dengan pembiayaan para UMKM asal Yogyakarta Kepada berjualan di bandara Dunia. Lampau kami juga memindahkan Pedagang Kaki Lima (PKL) di Malioboro itu ke Teras 1 dan Teras 2 dan mendorong digitalisasi disitu,” kata Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam sesi wawancara Berbarengan wartawan di Sleman City Hall, Rabu.

Cek Artikel:  7 Gunung Tertinggi di Indonesia, Berikut Jalur Pendakiannya

Adapun selain relokasi yang lebih rapi, digitalisasi dari segi pembayaran dan penjualan sudah diterapkan dan diajarkan kepada para pelaku UMKM di Yogyakarta.

Menurut Sri Sultan Hamengku Buwono X, dengan semakin tinggi standar pelayanan serta produk yang ditawarkan oleh para pelaku UMKM maka potensi wisatawan Kepada tertarik dan berkunjung ke Yogyakarta pun semakin tinggi dan Dapat meningkatkan perekonomian daerah.

“Coba kalau Malioboro Lagi dipertahankan dengan kondisi seperti dulu (PKL berada di sepanjang trotoar), ya sudah Tak cocok Tengah dengan kondisi Demi ini. Makanya kami (Pemerintah) keras pada orang-orang yang Tak konsisten seperti itu, kalau Bandel mereka Tak boleh buka lahan di Malioboro selama sebulan. Dengan Asa dia Tak akan mengulang dan itu jadi kepastian bagi para turis (bahwa kondisi wisata sudah lebih nyaman),” katanya.

Cek Artikel:  Pesta Akhir Tahun Novotel Tangerang Bersua Langsung Mahluk Pra Sejarah

Demi ini, di Yogyakarta berdasarkan data program pembinaan digitalisasi UMKM SiBakul Jogja terdapat 4500 UMKM yang telah masuk ke ruang digital dan menjalankan digitalisasi.

Sri Sultan HB X menyakini jumlah total UMKM di Yogyakarta pun sebenarnya Mengungguli jumlah yang telah mengikuti pembinaan digitalisasi dan tentunya yang belum terjangkau oleh digitalisasi perlu dibina lebih jauh agar perekonomian kreatif di daerahnya Dapat semakin tumbuh secara optimal.

Selain upaya dari pemerintah, kolaborasi dengan pihak swasta dan pengembang teknologi mengadakan pelatihan meningkatkan kapasitas para pelaku UMKM menjadi Langkah lain Kepada Memajukan kelas UMKM di Yogyakarta.

Baca juga: UMKM Yogyakarta pamerkan Berbagai Jenis aksesoris Perempuan di Jakarta Fair 2022

Cek Artikel:  Oakwood Suites Kuningan Jakarta Luncurkan Promo Spesial 24 Jam untuk 2-Bedroom Iuran pertanggunganer

Baca juga: Yogyakarta lakukan pendataan UMKM gandeng Karang Taruna tuntas Agustus

Mungkin Anda Menyukai