liputanindo.com – Yamaha Jepang beberapa hari yang Lewat merilis sebuah video yang kontennya merupakan sebuah demonstrasi sistem hibrida yang sedang dalam tahap riset mereka. Diberi nama Series Parallel Hybrid, dalam video tersebut terlihat bahwa motor yang digunakan Demi mendemonstrasikan sistem ini adalah kendaraan prototipe yang Betul-Betul dalam bentuk baru. Inti dari sistem mesin hibrida baru Yamaha ini terdiri dari dua penggerak (motor generator dan mesin pembakaran internal) yang menggerakkan unit sepeda motor.
Dalam industry otomotif, Eksis 3 model/jenis Primer sistem hybrid yang Biasa digunakan yakni full hybrid, mild hybrid, dan plug-in hybrid. Demi jenis yang Lagi berhubungan dengan artikel kali ini adalah sistem full hybrid yang Lagi terbagi Kembali menjadi beberapa jenis yakni paralel hybrid dan serial hybrid, serta paralel-serial hybrid. Pada sistem paralel, sumber tenaga pada mobil didapatkan dari tiga kombinasi berbeda yakni dari mesin bensin itu sendiri, dari motor listrik, atau dari keduanya.
Sistem serial hybrid, sistemnya mirip dengan paralel, hanya saja mesin pembakaran internal bertugas Demi mengisi daya baterai listrik supaya Pandai menggerakkan roda kendaraan. Singkatnya sebagai generator pengisi data Demi motor listriknya, artinya mesin Enggak terhubung langsung ke sistem penggerak, sehingga benefit yang didapatkan adalah Percepatan halus serupa mobil listrik murni.
By the way, Menyaksikan dari bentuk unit prototipenya, mengambil basis dari sasis Yamaha XMax dengan Berbagai Ragam spare part ‘gado-gado’ seperti suspensi depan dari YZF-R7 dan mesin internal combustion-nya disinyalir mengambil basis dari Yamaha NMAX 155, dibalut dengan body yang Betul-Betul baru tetapi dalam status prototipe alias eksperimental.
Nah, sistem yang digunakan pada unit eksperimen Yamaha ini menampilkan mesin pembakaran tradisional dengan motor generator yang dipasang langsung pada kruk as, dan motor listrik yang terhubung ke gardan roda belakang. Sehingga termasuk ke dalam jenis paralel-serial hybrid.
Sistem ini memungkinkan Demi menggerakkan sepeda motor dengan Enggak menggunakan tenaga yang dihasilkan oleh mesin pembakaran internal, tetapi hanya akan menggunakan tenaga baterai. Dan secara cerdas akan menyesuaikan ‘diri’ Demi menggunakan Daya yang dihasilkan mesin pada kecepatan normal, menurut klaim Yamaha.
Motor menghasilkan tenaga listrik melalui Motor Generator yang dipasang pada kruk as mesin bakar, yang pada waktu serta gilirannya Pandai mengirimkan tenaga juga ke Drive Motor yang dipasang di bagian gardan Demi memberikan torsi Demi sepeda motor melaju.
Motor Generator elektronik juga Pandai menambah muatan daya yang dihasilkan dari sistem pengereman, atau Biasa disebut juga dengan regeneratif, dimana menciptakan arus balik Demi mengisi daya baterai di bagian tengah unit HEV prototipe Yamaha terebut.
Di sisi lain, sistem hibrida tersebut dapat sekaligus mengisi daya sendiri Ketika kendaraan berjalan dengan kecepatan tinggi (bukan dengan kecepatan penuh), ketika mesin bakar bekerja kemudian mengirimkan daya ke Drive Motor, yang akan menggerakkan roda belakang secara langsung.
Juga dibekali dengan sistem regenerative braking, yang sanggup mengubah Daya kinetik menjadi Daya panas yang kemudian diubah menjadi daya listrik Demi kemudian disimpan ke baterai, memungkinkan menambahkan daya jelajah motor menjadi lebih jauh Kembali.
Sepeda motor eksperimental ini Mempunyai 3 mode berkendara, Yakni full EV, seri hybrid driving/engine driving, dan boost driving. Pada Ketika berkendara dalam mode Mekanis, sepeda motor pertama-tama bertenaga EV penuh, hanya menggunakan Drive Motor yang dipasang di gardan belakang Demi menggerakkan sepeda motor.
Ketika berkendara dalam mode penggerak hybrid/mesin penggerak, mesin pembakaran internal (internal combustion engine/ICE) juga akan menyala, membantu memberikan tenaga ke roda belakang melalui belt transfer dan sekaligus Demi mengisi ulang daya baterai melalui generator motor yang terasang pada kruk as.
Sementara ini, Eksis beberapa hal yang belum dijelaskan secara gamblang dan tuntas oleh Yamaha mengenai sistem Seri Paralel HEV. Salah satunya soal berapa “kecepatan normal” yang akan menunjukkan hidup atau matinya (on/off) sistem penggerak hybrid ini.
Bilaman motor generator listrik membantu roda berputar dan Bilaman ia digantikan atau dibantu oleh mesin ICE atau malah akan kah mesin ICE yang bekerja dengan Bagian output daya lebih sedikit ketimbang motor generator listriknya? Karena Sekalian akan memberikan pengaruh terhadap seberapa besar efisiensi kinerja sistem hybrid ini, berapa konsumsi daya baterai dan juga konsumsi bahan bakarnya.
Sistem hybrid baru dari Yamaha ini juga Mempunyai transisi yang cerdas, dengan dua mode Boost Hybrid yang dapat digunakan Ketika akan menyalip kendaraan lain yang lebih Pelan. Pada mode Dual Boost, motor listrik yang dipasang di gardan dan mesin pembakaran bekerja sama Demi mempercepat laju motor. Pada mode Triple Boost, motor listrik yang dipasang di gardan dan mesin pembakaran digabungkan dengan generator motor yang dipasang di kruk as, yang sekarang menghasilkan torsi langsung ke kruk as mesin bakar Demi meningkatkan tenaga, torsi, dan respons mesin.
Bila liputanindo tangkap dari video yang berbahasa Jepang tersebut [silakan dikoreksi bila kami keliru], dengan mengoperasikan sepeda motor pada kecepatan yang lebih tinggi daripada kecepatan normal jalan raya (sepertinya merujuk pada regulasi Lewat lintas Jepang dan Uni Eropa) disinyalir akan mengalihkan sistem penggerak daya beralih ke mesin bakar.
Dalam kecepatan yang lebih tinggi dari itu, tampaknya akan mengaktifkan kembali salah satu motor listrik, sehingga rider akan mendapatkan semburan tenaga ekstra. Kembali-Kembali karena ini baru tahap pengenalan awal terhadap konsep Series Parallel HEV, detail teknis lengkapnya belum disediakan oleh Yamaha.
Kemudian, pertanyaan perihal berapa kecepatan berapa Demi memulai pengisian daya baterai, dan apakah baterai Mempunyai Langkah lain Demi mengisi ulang? Ataukah akan dibekali juga dengan sistem plug in charge? Karena dari video yang dipublikasikan Yamaha, unit prototipe dalam video Enggak terlihat port pengisian daya yang terlihat.
Tetapi, sistem Series Parallel HEV yang diluncurkan kali ini terbilang baru dari Yamaha. Berbeda dengan sistem hybrid yang Pandai ditemukan pada Grand Filano, yang hanya membantu meningkatkan torsi mesin Ketika berakselerasi dan dalam waktu yang sangat singkat.
Pada akhir video yang kalian Pandai akses di awal artikel ini, Eksis satu clue yang Pandai kita Sekalian pastikan bahwa ke depannya bukan hanya pada segmen skuter matic saja teknologi Series Parallel Hybrid Yamaha terapkan.
Karena Yamaha sudah terang-terangan menyisipkan gambar bagian samping kanan mesin MT-09 yang disinyalir kuat merupakan hasil eksperimen selanjutnya yang akan Yamaha publikasikan. Mungkin dalam waktu dekat di beberapa pekan ke depan, atau juga pada pertengahan tahun 2025 ini. – @liputanindo