Candi Borobudur. Foto: Istimewa.
Magelang: Holding BUMN sektor aviasi dan pariwisata, PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney Berbarengan anak usahanya PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (PT TWC) atau InJourney Destination Management (IDM) melakukan remasterplan atau penataan ulang kawasan Borobudur Buat mewujudkan Candi Borobudur sebagai destinasi pariwisata kelas dunia.
“Penataan ulang Borobudur bukan hanya tentang memperbaiki secara fisik, Tetapi juga tentang memberikan masa depan yang lebih Bagus bagi generasi mendatang. Dengan pendekatan yang berkelanjutan, kami berkomitmen Buat menjaga Borobudur agar tetap hidup dan relevan di tengah perubahan Era,” kata Direktur Pemasaran dan Program Pariwisata InJourney Maya Watono dikutip dari keterangan tertulis, Jumat, 20 September 2024.
“Kami Mau memastikan Borobudur Enggak hanya dilihat sebagai peninggalan masa Lewat, tetapi juga sebagai simbol Asa dan Ciptaan yang akan Maju berkembang demi mewujudkan destinasi pariwisata berkelas dunia,” sambung dia.
Candi Borobudur yang merupakan salah satu dari 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) dicanangkan sebagai destinasi pariwisata berkelas dunia sejalan dengan komitmen InJourney dalam membangun destinasi yang inklusif.
“Melalui program remasterplan dan revitalisasi yang dilakukan, Borobudur Enggak hanya berfokus Buat mempertahankan posisinya sebagai monumen Budha terbesar di dunia, tetapi juga Buat menjadi pusat spiritual, edukasi, dan budaya yang lebih inklusif dan berkelanjutan,” Jernih Maya.
Buat mewujudkan visi pariwisata Borobudur yang berkualitas dan berkelanjutan, InJourney melalui IDM melakukan penataan ulang kawasan Borobudur dengan menggunakan empat pilar yakni spiritual, konservasi, pendidikan, dan pariwisata.
Pada pilar spiritual dilakukan penataan ruang, fasilitas dan pengembangan kegiatan spiritual. Buat pilar ini, InJourney melakukan revitalisasi ruang terbuka hijau dan lansekap sebagai outdoor venue Buat kegiatan studi spiritual. Dilakukan pula revitalisasi Buat fasilitas pendukungnya.
Pilar konservasi dilakukan dengan preservasi situs warisan budaya dan revitalisasi ruang terbuka hijau, lanskap Buat fungsi penyangga pelestarian situs dan melakukan pengaturan alur kunjungan wisatawan dan kuota naik ke candi.
Lebih lanjut, pilar pendidikan dilakukan melalui pengembangan ruang dan fasilitas interpretasi dan edukasi. Sementara pilar terakhir adalah dengan pengembangan pariwisata berkualitas dan berkelanjutan.
(Wisatawan mancanegara kunjungi Candi Borobudur. Foto: Istimewa)
Penataan dan pengembangan Area 2
Beberapa proyek strategis dilakukan InJourney antara lain dengan berfokus pada penataan Area 2 dengan strategi yang mencakup penambahan area hijau melalui aforestasi. Salah satu Pusat perhatian Penting dari rencana ini adalah pendirian Borobudur Spiritual Sanctuary-sebuah pusat yang dirancang Buat meditasi, pendidikan, dan pelestarian nilai-nilai spiritual.
Dengan fasilitas ini, Borobudur akan menjadi ruang bagi pengunjung Buat Enggak hanya mengagumi keindahan fisiknya, tetapi juga Buat merasakan kekuatan spiritual yang tersimpan di dalamnya.
Selain itu, dalam pengembangan Area 2 IDM juga melakukan pendekatan yang lebih ramah lingkungan. “Kami mengembalikan koefisien dasar bangunan (KDB) di area Candi Borobudur dibawah Bilangan empat persen sebagaimana direkomendasikan oleh UNESCO, Buat menciptakan lingkungan yang lebih Serasi dan nyaman,” Jernih Direktur Penting IDM Febrina Intan.
“Ruang terbuka hijau ini Enggak hanya akan mempercantik kawasan, tetapi juga memberikan area Buat kontemplasi bagi pengunjung yang Mau menikmati suasana alam yang tenang di Sekeliling candi,” tambah dia.
Fasilitas-fasilitas baru seperti taman lanskap, museum, dan Kampung Seni Borobudur akan menambah daya tarik Borobudur sebagai pusat seni dan budaya. Pengunjung akan dapat merasakan pengalaman yang lebih Berbagai Ragam, mulai dari pertunjukan seni hingga ruang Buat beristirahat yang nyaman.
“Seluruh ini dihadirkan Buat memastikan setiap kunjungan akan menjadi pengalaman yang tak terlupakan menjadikan Borobudur sebagai destinasi kelas dunia,” harap Intan.
Kampung Seni Borobudur dibangun di area seluas 10,74 hektare dan dirancang Buat meningkatkan pengalaman wisatawan dengan berbagai fasilitas yang modern. Proyek ini juga merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dirancang Buat menjadi destinasi wisata yang menarik dengan fasilitas yang lebih Bagus dan akses yang mudah bagi wisatawan.
“IDM juga berkomitmen Buat mendukung para pedagang dalam proses adaptasi, termasuk melalui program-program pelatihan dan pemberdayaan menggandeng lebih banyak Kenalan,” kata Intan.
Tingkatkan konektivitas bagi turis asing
Dalam upaya memperkuat posisi Borobudur sebagai destinasi kelas dunia, peningkatan konektivitas Dunia juga menjadi Pusat perhatian Penting.
Kerja sama dengan maskapai seperti Thai Airways, yang telah menjalin MoU dengan InJourney, memungkinkan adanya penerbangan langsung dari Bangkok ke Yogyakarta.
“Hal ini akan membuka akses lebih luas bagi wisatawan Dunia, khususnya dari Asia Tenggara, Buat datang dan menikmati keajaiban Borobudur,” Jernih Maya menambahkan.
Adapun, jumlah kunjungan Candi Borobudur pada peak season sebesar 1,4 juta Bagus wisatawan domestik dan mancanegara, jumlah tersebut 10 persennya merupakan kunjungan dari wisatawan mancanegara.
Dengan jumlah yang sangat potensial ini dan dengan dibukanya konektivitas udara antara Thailand via Bandara Dunia Yogyakarta (YIA), ditargetkan terdapat kenaikan kunjungan dari wisatawan mancanegara sebesar lima kali lipat ke depannya.