Tokyo: Beredar video kekerasan yang menimpa salah seorang Penduduk Negara Indonesia (WNI) di Gunma, Jepang. Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Tokyo memberikan tanggapan atas kejadian itu.
“Pasca menerima informasi melalui media sosial tersebut, ?KBRI Tokyo segera menghubungi pemilik akun yang mengunggah video dan juga korban Buat melakukan pendalaman kasus,” sebut keterangan KBRI Tokyo dalam keterangannya, yang dikutip dari situs KBRI Tokyo, 3 Maret 2025.
“Dari komunikasi yang telah dilakukan, didapat informasi bahwa kejadian tersebut menimpa seorang WNI, dengan inisial MSH, pada Agustus 2024,” ungkap keterangan itu.
Berdasarkan database KBRI Tokyo, MSH adalah peserta Specified Skill Worker (SSW) yang baru tiba di Jepang akhir Juli 2024 Buat bekerja di perusahaan pertanian di Prefektur Gunma.
Setelah kejadian sebagaimana terekam di video, MSH menjalani proses mediasi dengan Registered Support Organization (RSO). Dari proses mediasi ini, kedua belah pihak memilih jalan damai.
Sebagai tindak lanjut, MSH kemudian dipindahkan ke perusahaan pertanian lain di Prefektur yang sama dan Demi ini Tetap bekerja di perusahaan tersebut.
“MSH menyampaikan kepada KBRI Tokyo bahwa Bukan Eksis trauma atas kejadian tersebut. Demi ini yang bersangkutan dalam kondisi Bagus dan pihak perusahaan yang baru juga memberikan perlakuan yang Bagus. MSH menjelaskan bahwa kasus yang dialaminya pada bulan Agustus 2024 sudah selesai,” ucap pernyataan KBRI Tokyo.
KBRI Tokyo Tetap berupaya Buat menghubungi pihak RSO. RSO Mempunyai kewajiban Buat melaporkan kepada pihak KBRI terkait permasalahan yang dialami oleh PMI yang dipekerjakan.
Dengan jumlah WNI yang semakin meningkat, Perwakilan RI di Jepang Berbarengan dengan pihak-pihak terkait akan Lanjut mengupayakan pelindungan yang optimal kepada WNI di negara ini.
“Kepada para WNI di Jepang, KBRI Tokyo mengimbau Buat melaporkan tindakan-tindakan kekerasan atau perundungan kepada pihak berwenang dan KBRI Tokyo. Hotline KBRI Tokyo Buat keadaan darurat di +81 80-4940-7419 dan +81-80-3506-8612,” pungkas KBRI Tokyo.

