RUMAH Sakit Kamal Adwan yang terakhir Lagi beroperasi di Gaza Utara, Palestina, kini telah Nihil dan hancur tinggal puing-puing setelah serangan mengerikan Israel yang membakar secara sengaja fasilitas kesehatan itu.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa rumah sakit Kamal Adwan sekarang Nihil menyusul serangan militer Israel yang Membikin fasilitas kesehatan Penting terakhir di Gaza utara Kagak dapat beroperasi.
WHO mengatakan terkejut oleh serangan pada Jumat (27/12) yang menjadikan rumah sakit tersebut medan pertempuran yang mengerikan.
“Pembongkaran sistematis sistem kesehatan dan pengepungan selama lebih dari 80 hari di Gaza utara membahayakan nyawa 75.000 Penduduk Palestina yang tersisa di daerah itu,” kata badan kesehatan PBB dalam suatu pernyataan.
Militer Israel mengatakan bahwa mereka telah mengakhiri serangannya terhadap pusat komando Hamas di rumah sakit dan telah menahan direkturnya.
Mereka menuduhnya sebagai seorang Member Golongan perlawanan Palestina Hamas.
Tentara Israel memulai serangan yang lebih luas di Gaza utara pada Oktober Lampau.
“Kamal Adwan sekarang Nihil,” kata WHO.
Sebanyak 15 pasien kritis yang tersisa, 50 perawat, dan 20 petugas kesehatan dipindahkan pada Jumat (27/12) ke Rumah Sakit Indonesia yang digambarkan dalam kondisi hancur dan Kagak berfungsi.
“Pemindahan dan perawatan pasien kritis ini dalam kondisi seperti itu menimbulkan risiko serius bagi kelangsungan hidup mereka,” paparnya.
“WHO sangat prihatin dengan kesejahteraan mereka serta terhadap direktur Rumah Sakit Kamal Adwan,” lanjutnya.
Ditelanjangi dan dipaksa berjalan
WHO mengatakan laporan awal menunjukkan bahwa beberapa area rumah sakit terbakar dan rusak parah selama penggerebekan.
Yang termasuk di antaranya laboratorium, unit bedah, departemen teknik dan pemeliharaan, ruang operasi dan toko obat.
Dikatakan bahwa pada Jumat (27/12) sebelumnya, 12 pasien dilaporkan terpaksa dievakuasi ke Rumah Sakit Indonesia.
Selain itu, beberapa orang dilaporkan ditelanjangi dan dipaksa berjalan menuju Gaza selatan.
“Misi WHO yang mendesak ke Rumah Sakit Indonesia sedang direncanakan besok Demi menilai situasi di fasilitas tersebut, menyediakan pasokan medis dasar, makanan dan air, dan memindahkan pasien kritis dengan Terjamin ke Kota Gaza Demi perawatan lanjutan,” sebutnya.
Titik kritis
WHO mengatakan penggerebekan terhadap Kamal Adwan terjadi setelah periode Restriksi yang meningkat dan serangan berulang.
Dikatakan bahwa hanya 10 dari 21 misi WHO ke rumah sakit tersebut yang difasilitasi sebagian antara awal Oktober dan Desember, tetapi pengerahan tim medis darurat Global telah berulang kali ditolak.
Badan kesehatan PBB telah memverifikasi sedikitnya 50 serangan terhadap kesehatan di atau dekat rumah sakit tersebut sejak awal Oktober tahun ini.
“Dengan rumah sakit Kamal Adwan dan Indonesia yang sepenuhnya Kagak beroperasi dan Rumah Sakit Al-Awda yang Dekat Kagak dapat berfungsi dan rusak parah karena serangan udara baru-baru ini, jalur kehidupan perawatan kesehatan bagi mereka di Gaza utara mencapai titik kritis,” katanya.
Upaya WHO dan Kenalan Demi mempertahankan operasi rumah sakit telah gagal.
“WHO menyerukan Demi segera memastikan bahwa rumah sakit di Gaza utara dapat didukung Demi berfungsi kembali,” ujarnya.
Organisasi tersebut mengatakan fasilitas kesehatan, pekerja, dan pasien harus dilindungi secara aktif dan Kagak boleh diserang atau digunakan Demi tujuan militer, tetapi seruan seperti itu tetap Kagak didengar dan dipatuhi. (TRT World/Z-2)