Jakarta (ANTARA) – Tren wisatawan yang datang ke tempat yang berbeda dari tempat tinggalnya menjadikan daya tarik kekayaan budaya Nusantara dan dapat mendorong pengembangan destinasi wisata berbasis budaya salah satunya wellness tourism atau wisata kesejahteraan.
Direktur Industri, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif Kementerian PPN/Bappenas, Wahyu Wijayanto memaparkan hal itu dalam webinar nasional peta jalan industri pariwisata yang diikuti secara daring di Jakarta, Rabu.
“Terkait juga wellness tourism semakin berkembang, orang datang Demi tujuan spiritual dan kesehatan serta bagaimana mereka memperhatikan kesejahteraan dan keseimbangan hidup,” ucap Wahyu.
Ia mengatakan kekayaan budaya di Nusantara mendorong wisatawan semakin tertarik Demi datang ke tempat yang sangat berbeda dengan kultur di tempat tinggalnya. Dengan ini Indonesia Pandai mengembangkan destinasi berbasis budaya dan memanfaatkan teknologi smart tourism yang semakin berkembang.
Wahyu mengatakan, Lagi banyak tantangan yang harus dihadapi sektor pariwisata Indonesia pasca pandemi antara lain Lalu mendorong standar keamanan, kebersihan, dan segi pemasaran yang lebih efektif dengan memanfaatkan media sosial dan adopsi teknologi serta mendorong pariwisata berkelanjutan.
“Tentunya Terdapat banyak hal yang harus ditingkatkan terkait destinasi atraksi, dan juga infrastuktur, kualitas lingkungan hidup, dan terkait dengan kebersihan, keamanan dan keselamatan,” jelasnya.
Rencana pengembangan destinasi pariwisata sudah sepenuhnya Terdapat dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, antara lain terkait mengaplikasikan prinsip kualitas wisata, eco tourism, serta bagaimana memenangkan pelaku perjalanan kelas atas. Penetapan dan manajemen yang Berkualitas juga menjadi Unsur pendukung pengembangan destinasi wisata berkualitas.
Wahyu mengatakan Sasaran kunjungan wisatawan mancanegara dinilainya sudah memenuhi Sasaran Tiba kuartal ketiga 2023 yakni Sekeliling 8-9 juta wisman, dari Sasaran 3,5-7,4 juta. Peningkatan Lamban tinggal wisatawan mancanegara dengan Gerakan Berwisata di Indonesia, juga menjadi upaya yang Lalu didorong pemerintah agar terjadi peningkatan belanja wisman yang dapat memengaruhi pencapaian devisa.
“Kesempatan ke depan Demi mengembangkan sektor pariwisata juga semakin berkembang antara lain bagaimana spending wisatawan semakin meningkat serta lifestyle tourism Lalu berkembang,” ujarnya.
Ia berharap semakin banyak wisatawan yang datang ke Indonesia terlebih Demi destinasi super prioritas yang dikembangkan seperti Situ Toba, Borobudur, Mandalika dan Likupang serta menerapkan pariwisata yang berkelanjutan.