WEF 2025 Bahas Kolaborasi di Era Cerdas

Ilustrasi WEF 2025. Foto: dok World Economic Perhimpunan.

Davos: Pertemuan Tahunan Perhimpunan Ekonomi Dunia (WEF) 2025 dimulai pada Senin di Davos, Swiss, menyerukan kerja sama Dunia di tengah ketidakpastian Dunia.

Bertema “Kolaborasi Demi Era Cerdas,” acara lima hari ini akan mempertemukan Nyaris 3.000 peserta dari berbagai Area dan industri Demi membahas isu-isu di lima bidang Krusial:

  1. Menata Ulang Pertumbuhan.
  2. Industri di Era Cerdas.
  3. Berinvestasi pada Orang.
  4. Menjaga Planet.
  5. Membangun Kembali Kepercayaan.

 

“Meskipun Terdapat perbedaan posisi dan ketidakpastian yang besar, Pertemuan Tahunan 2025 akan menumbuhkan semangat kerja sama dan optimisme yang konstruktif dengan tujuan membentuk era cerdas yang akan datang dengan Langkah yang lebih berkelanjutan dan inklusif,” kata pendiri dan ketua Dewan Pembina WEF, Klaus Schwab, dilansir Xinhua, Senin, 20 Januari 2025.

Cek Artikel:  Paylater Merebak, Pemerintah Diminta Waspadai Kredit Sempit

Presiden dan CEO WEF, Borge Brende, menggarisbawahi kebutuhan mendesak akan tindakan kolaboratif, dengan mengatakan pertemuan tahunan tersebut digelar Demi ketidakpastian Dunia yang lebih tinggi daripada yang pernah dilihat dalam satu generasi, yang didorong oleh ketegangan geopolitik, fragmentasi ekonomi, dan percepatan perubahan iklim.

“Dalam iklim yang semakin Enggak menentu ini, satu-satunya Langkah Demi mengatasi tantangan mendesak dan membuka Kesempatan baru adalah melalui pendekatan yang inovatif dan kooperatif,” tambah dia.
 

WEF 2025

Fragmentasi geoekonomi, polarisasi geopolitik, dan perpecahan atas nilai-nilai Maju memengaruhi negara dan masyarakat di seluruh dunia. Pada Demi yang sama, Penemuan eksponensial dan penerapan di seluruh rangkaian teknologi yang saling terhubung – dari AI dan kuantum hingga teknologi Daya, bioteknologi, dan teknologi kesehatan – menawarkan Kesempatan yang belum pernah Terdapat sebelumnya Demi meningkatkan produktivitas dan dengan demikian meningkatkan standar hidup. Menghidupkan kembali dan menata kembali pertumbuhan sangat Krusial Demi membangun ekonomi yang lebih kuat dan lebih Tangkas.

Cek Artikel:  SIG Cetak Keuntungan Rp2,17 Triliun dan Bagi Dividen Rp572 Miliar

Mungkin Anda Menyukai