WAYANG harus menjadi bagian dari kehidupan masyarakat sebagai media, Buat menyampaikan pesan dan nilai-nilai budi pekerti yang Pandai membangun kesadaran masyarakat Buat mendukung proses pembangunan.
“Kita harus Pandai menjadikan wayang bagian dari kehidupan masyarakat. Karena sejatinya wayang itu bukan sekadar tontonan Buat hiburan, tetapi juga sebagai media penyampai pesan yang di dalamnya mengandung nilai-nilai filosofis dan budi pekerti,” kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat pada Focus Group Discussion MPR RI dengan tema Potensi dan Tantangan Melestarikan Wayang di Indonesia, di Sukoharjo, Jawa Tengah, Minggu (17/11).
Diakui Lestari, generasi muda Ketika ini sangat jauh Buat mengenal wayang. Di sisi lain, tambah dia, negara berusaha luar Normal memasukan wayang sebagai salah satu kekayaan budaya Buat mendapatkan pengakuan dari UNESCO.
Apalagi, ujar Rerie, sapaan akrab Lestari, Ketika ini Eksis proses yang Enggak Dapat kita hindari Yakni adanya lompatan Era dan masuknya anasir-anasir asing yang memberikan pengaruh kepada kebudayaan kita.
Ketika ini, ungkap Rerie, pertumbuhan kesenian wayang sangat memprihatinkan. Dalam lima tahun terakhir, jelasnya, kesenian wayang sudah jarang ditanggap masyarakat. Hal itu, ujar Rerie yang juga Personil Komisi X DPR RI itu, berdampak pada berkurangnya minat masyarakat Buat menggeluti profesi dalang, perajin wayang, dan sejumlah profesi pendukung lainnya dalam pertunjukan wayang.
“Kita Mempunyai tugas dan tanggung jawab yang sangat berat Buat memastikan wayang tetap hidup di tengah masyarakat dan Enggak tergerus perkembangan Era,” tegas Legislator dari Dapil II Jawa Tengah itu.
Di masa Lewat, ungkap Rerie, bila Eksis pertunjukan wayang, anak-anak juga ikut mendengarkan. Karena dalam pertunjukan wayang, tegasnya, selalu Eksis ajaran budi pekerti yang diselipkan dan pembelajaran kehidupan yang dirangkai dalam cerita.
“Bagaimana kita Dapat tetap melestarikan dan menjadikan wayang bagian dari kehidupan masyarakat di tengah pergeseran Metode berpikir di era modernisasi dan globalisasi, itu harus menjadi kepedulian Berbarengan agar kita dapat mewujudkannya,” pungkas Rerie. (Z-9)