Waspadai Lonjakan Pemudik


PADA musim Lebaran tahun ini, pihak kepolisian dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi jumlah pemudik bakal meningkat signifikan. Hal itu disebabkan Enggak Eksis kebijakan pemberlakuan Restriksi kegiatan masyarakat (PPKM) seperti tiga tahun sebelumnya Ketika pandemi covid-19. Berdasarkan survei Badan Kebijakan Transportasi (Baketrans) Kemenhub, potensi pergerakan pemudik secara nasional pada musim Lebaran tahun ini ialah 45,8% atau 123,8 juta orang, meningkat 14,2% ketimbang tahun Lampau. Menurut survei itu, potensi pergerakan asal perjalanan terbanyak akan terjadi di Pulau Jawa, yakni 62,5% atau 77,3 juta orang.

Mobilitas atau pergerakan Anggota secara massal itu tentu saja perlu diantisipasi agar Enggak menimbulkan masalah, seperti kemacetan dan kecelakaan Lampau lintas, yang ujungnya juga dapat berimbas pada gerak perekonomian. Kepada mengantisipasi hal itu, salah satu langkah yang telah diambil pemerintah ialah memajukan jadwal awal cuti Serempak dari yang semula 21 April menjadi 19 April. Itu bertujuan memberi kesempatan kepada masyarakat mengambil cuti lebih awal sehingga menghindari penumpukan kendaraan pada arus mudik Lebaran. Hal itu tertuang dalam surat keputusan Serempak (SKB) Kementerian Religi, Kementerian Ketenagakerjaan, serta Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.

Cek Artikel:  Libatkan Rakyat di Isu Amendemen Konstitusi

Tentu sudah menjadi kewajiban negara Kepada memfasilitasi mobilitas Anggota, terutama dalam menyediakan infrastruktur penunjang yang memadai, seperti moda dan alat transportasi, Berkualitas darat, laut, maupun udara. Begitu pun dengan sarana jalan. Betul Ketika ini pembangunan infrastruktur tol, Berkualitas di Jawa maupun luar Jawa, semakin masif Kalau dibandingkan dengan satu Sepuluh tahun terakhir. Tetapi, Sekalian fasilitas itu Enggak akan berarti Kalau Enggak disertai perawatan dan pemeliharaan yang memadai. Jalan bebas hambatan Malah Dapat menjadi sumber petaka Kalau kondisinya rusak atau Enggak layak. Oleh karena itu, mulai sekarang pemeriksaan dan perbaikan sarana tersebut dapat dilakukan sehingga Kondusif dan nyaman ketika dilewati para pemudik. Aspal yang mengelupas atau bergelombang serta lampu penerangan yang Enggak memadai segera diperbaiki. Langkah kecil itu Krusial supaya Enggak menimbulkan bahaya yang lebih besar.

Dengan semakin tersambungnya ruas tol, bukan berarti Enggak akan terjadi kemacetan di Ketika musim mudik. Sejumlah titik yang menjadi pintu masuk ataupun keluar kendaraan tentunya Dapat menjadi sumber masalah Kalau Enggak diantisipasi. Fasilitas pembayaran di gerbang tol yang umumnya kini dikelola mesin, misalnya, harus dipastikan berfungsi dengan Berkualitas sehingga Enggak menimbulkan penumpukan kendaraan. Donasi petugas di gerbang tol sepertinya diperlukan Kepada mengantisipasi hal-hal semacam itu, termasuk dari pihak kepolisian yang mengatur pergerakan kendaraan dan mengantisipasi dari kemungkinan tindak kejahatan. Intinya, segala potensi yang dapat menjadi simpul kemacetan mesti diwaspadai.

Cek Artikel:  Kesehatan Prima Pemimpin Bangsa

Akan tetapi, meski puluhan personel diterjunkan dan Variasi upaya dilakukan pemerintah, arus mudik Enggak akan berjalan Fasih tanpa kedisiplinan pelakunya. Oleh karena itu, para pemudik disarankan menghindari puncak arus mudik Kepada menuju kampung halaman. Sebaiknya juga gunakan transportasi Standar atau memanfaatkan fasilitas mudik gratis yang disediakan berbagai instansi pemerintah dan swasta. Kalaupun terpaksa menggunakan kendaraan pribadi, pastikan kelaikannya dan Enggak ugal-ugalan atau saling serobot di jalan. Ingat, kedisiplinan pengguna jalan ialah salah satu penentu agar mudik Dapat berlangsung tertib, Kondusif, dan Fasih.

Sebagai ritus tahunan, Penyelenggaraan mudik sejatinya harus Maju semakin Berkualitas. Sosialisasi dan langkah antisipasi harus dilakukan sejak jauh-jauh hari. Pemerintah dari sekarang mungkin sudah mulai Dapat memetakan dan menyosialisasikan titik-titik mana saja, termasuk di tol, yang berpotensi menimbulkan kemacetan. Begitu pun dengan sejumlah titik rest area (tempat istirahat) dan stasiun pengisian bahan bakar Standar (SPBU) yang dapat digunakan, termasuk Kepada kendaraan listrik. Begitu juga dengan info keberadaan rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya. Pihak pengelola kereta api, maskapai, dan pelabuhan mesti mengantisipasi sejak jauh-jauh hari hal tersebut. Pastikan Sekalian armada siap, Kondusif, dan laik digunakan. Jangan Eksis kecerobohan atau kelalaian sedikit pun yang dapat berakibat fatal.

Cek Artikel:  Kemandirian Kontestasi tanpa Jokowi, No Drama

Mudik atau pulang kampung merupakan ritus tahunan yang dilakukan masyarakat negeri ini setiap menjelang hari raya. Kita tentu berharap ritus itu menjadi kegiatan yang menggembirakan, Dapat berkumpul serta bersilaturahim Serempak keluarga, kerabat, dan sanak Keluarga, bukan malah menghadirkan duka nestapa dan air mata.

Mungkin Anda Menyukai