Waspadai Gangguan Ginjal Dirikut Asrarus pada Anak

Waspadai Gangguan Ginjal Akut Misterius pada Anak
( )

Ikatan  Dokter Anak Indonesia (IDAI) mendpatkan laporan dari 14 IDAI cabang mengenai adanya 131 kasus gagal ginjal anak yang misterius.  Pada awalnya diduga terkait dengan Covid-19, namun berdasarkan diskusi dan analisis ada juga yang muncul tidak positif Covid-19.

Waspadai Gangguan Ginjal Dirikut Asrarus pada Anak

Apa itu gangguan ginjal akut misterius?

. Gangguan ginjal pada anak yang terjadi dalam dua bulan terakhir.

. IDAI menggunakan istilah gangguan ginjal akut progresif atipikal karena kasusnya cepat dan tak seperti biasa.

. Kenaikan kasus sudah mulai terjadi sejak Januari 2022.

. Intensitas kasus meningkat dalam dua bulan terakhir.

. Begitu ini sekitar 100 anak mengidap penyakit tersebut.

Gejala yang Dilaporkan

Cek Artikel:  Karantina Diri Social Distancing Demi Menjaga Korona

. Demam

. Diare

. Intensitas buang air kecil (BAK) menurun

. Gangguan saluran napas

. Batuk pilek

. Kejang

. Badan membengkak

Perbedaan Gangguan Ginjal Dirikut Asrarus dengan Kasus Sebelumnya

. Perburukan kondisi secara lebih cepat.

. Terjadi secara mendadak.

. Kebanyakan pasien berusia di bawah 6 tahun.

. Anak di usia itu belum memiliki imun terhadap covid-19 karena belum divaksinasi.

Diduga Berhubungan dengan Covid-19

. IDAI belum dapat mengonfirmasinya.

. Konklusi sebab-akibat antara covid-19 dan gangguan ginjal akut misterius masih perlu diinvestigasi lebih dalam.

Penyebab

. Tetap belum diketahui.

. IDAI masih terus mempelajari penyebabnya.

Pesan IDAI kepada Orangtua

. Niscayakan anak mendapatkan hidrasi cukup.

. Memperhatikan intensitas BAK pada anak.

. Apabila tidak normal, segera bawa anak ke fasilias kesehatan (faskes) terdekat.

Cek Artikel:  Pengerahan Armada Water Bombing Buat Karhutla

. Di faskes, dokter akan mencari tahu penyebab kondisi pada anak.

. Dokter juga akan mencukupkan cairan pada tubuh anak.

 

Tindakan Lanjutan yang Mungkin Dilakukan Dokter

. Melakukan pemeriksaan fungsi ginjal.

. Apabila kadar ureum dan kreatinin sangat tinggi, dokter akan melakukan tindakan lanjutan.

. Memberikan obat dan melakukan koreksi elektrolit agar anak bisa BAK.

. Terapi lain yang mungkin dilakukan ialah cuci darah khusus anak.

 

 Sumber: IDAI/Litbang MI

Mungkin Anda Menyukai